Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumpulkan 272 pengusaha untuk mendorong perusahaan melakukan pencatatan saham di pasar modal Indonesia.
Kepala Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida mengatakan, perusahaan Indonesia dapat memanfaatkan pasar modal untuk mencari alternatif pendanaan. Perusahaan juga dapat meningkatkan pelaksanaan tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) dengan mencatatkan saham di pasar modal Indonesia.
"Dalam kegiatan ini, OJK telah mengundang 272 perusahaan yang berasal dari Jakarta, dan sekitarnya, baik yang menjadi anggota asosiasi pengusaha," kata Nurhaida, dalam pertemuan tersebut, di kawasan bisnis Sudirman, Jakarta, Selasa (17/3/2014).
Nurhaida menambahkan, keikutsertaan dalam pasar modal juga bisa membuat perusahaan tersebut lebih kuat apalagi saat menghadapi masyarakat ekonomi Asean yang berencana dilakukan pada 2015.
"Apalagi nanti ada AEC 2015 di terapkan mengenai GCG. Perusahaan dituntut sehat dan dituntut perusahaan baik. Momen ini baik-sebaiknya dapat tingkatkan peran pasar modal," tutur Nurhaida.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Ito Warsito mengatakan, upaya sosialisasi ini diharapkan menumbuhkan jumlah perusahaan yang bergabung dalam pasar modal.
"Ini inisiatif untuk menambah jumlah emiten di pasar modal Indonesia tentunya dengan kapitaliasasi pasar kemarin," ungkapnya.
Dalam menjalankan, program ini OJK menggandeng PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Advertisement