Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan industri semen dalam negeri diproyeksikan tipis pada 2014 seiring melambatnya industri properti dan penundaan proyek konstruksi. Namun kinerja keuangan perseroan akan tetap tumbuh pada 2014.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) melihat konsumsi semen domestik masih akan tumbuh meski dibayangi kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan. Konsumsi domestik diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,5% year on year menjadi 58,4 juta ton.
Namun proyek MP3EI diharapkan memberikan katalis positif pada permintaan semen domestik. Banyak proyek MP3EI dimulai 2013 sehingga konsumsi semen meningkat pada 2014 dan 2015. Sektor infrastruktur menyumbang 20%-22% dari penjualan semen domestik.
Advertisement
Melihat kondisi itu, Pefindo memproyeksikan, perseroan dapat meraih laba Rp 345 miliar atau tumbuh 11% year on year (yoy) dan pendapatan Rp 1,2 triliun pada 2014. Target kinerja itu akan tercapai dengan ekspansi usaha yang dilakukan perseroan dengan meningkatkan kapasitas produksi perseroan.
Saat ini perusahaan semen pelat merah ini memiliki kekuatan dengan kapasitas memadai untuk mendorong produksi di masa mendatang.
Proyek Baturaja I menambah kapasitas tambahan 750k ton per tahun sehingga total kapasitas menjadi 2 juta ton per tahun. Perseroan berencana meningkatkan kapasitas yang ada hampir dua kali lipat menjadi 3,85 juta ton per tahun dengan membangun pabrik Baturaja II dengan kapasitas 1,85 juta ton per tahun. Pabrik ini dijadwalkan selesai pada kuartal IV 2016.
Untuk mendukung ekspansi usaha ini, perseroan dinilai memiliki keuangan yang cukup baik. Perseroan telah menyiapkan belanja modal Rp 722 miliar pada 2014. Dana belanja modal berhasal dari hasil penawaran saham perdana Rp 1,3 triliun dan sisanya didanai utang dan kas internal.
"Kami tidak khawatir tentang kesehatan perusahaan melihat tingkat DER hanya 0,10x pada 2013," tulis riset Pefindo dalam ulasannya, Kamis (20/3/2014).
Kas perseroan mencapai Rp 1,9 triliun pada 2013. Hal ini didukung oleh model bisnisnya dengan menjual produk secara tunai sehingga meningkatkan kemampuannya untuk membayar kewajibannya. Hal tersenut dapat mempermudah perusahaan untuk membiayai ekspansi.
Selain itu, pemasaran produk perseroan mencapai 93% di Sumatera Selatan dan Lampung. Hal ini jadi keuntungan bagi perseroan karena Sumatera merupakan pulau terpadat kedua dan menyumbang 24% dari PDB negara.
PT Semen Baturaja Tbk mengantongi pendapatan naik menjadi Rp 1,16 triliun pada 2013 dari tahun sebelumnya Rp 1,09 triliun. Laba perseroan naik menjadi Rp 312,18 miliar pada 2013 dari periode 2012 sebesar Rp 298,51 miliar.
Target Harga Saham
Dengan melihat kondisi tersebut, Analis Pefindo menyebutkan, target harga saham PT Semen Baturaja Rp 410-Rp 540 per saham dalam 12 bulan.
Pada perdagangan saham Kamis (20/2/2014), saham PT Semen Baturaja Tbk turun 3,65% ke level Rp 422 per saham. Nilai transaksi saham mencapai Rp 3,2 miliar dengan frekuensi perdagangan saham 721 kali.