Sukses

Inflasi Maret Rendah, IHSG Naik 90 Poin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 90,69 poin ke level 4.858,97 pada sesi pertama perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau selama sesi pertama perdagangan saham didukung sentimen positif dari rilis data ekonomi Indonesia terutama inflasi Maret 2014. Selain itu, aksi beli investor asing juga memberikan sentimen positif untuk IHSG.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Selasa (1/4/2014), IHSG ditutup naik 90,69 poin ke level 4.858,97 atau naik 1,9%. Indeks saham LQ45 menguat 2,61% ke level 820,36.

Sebanyak 193 saham bergerak di zona hijau sehingga mendukung pergerakan indeks saham. Selain itu, 77 saham bergerak melemah dan 76 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham juga cukup aktif selama sesi pertama. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 179.558 kali dengan volume perdagangan saham 3,69 miliar saham. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 4,78 triliun.

Secara sektoral, sepuluh sektor saham menguat dengan sektor saham aneka industri naik 2,66%, sektor saham keuangan menguat 3%, dan sektor saham konstruksi mendaki 2,45%.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli cukup besar juga menopang penguatan IHSG. Investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 900 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 900 miliar.

Saham-saham lapis kedua cenderung menguat antara lain saham GMTD naik 19,91% ke level Rp 6.475 per saham, saham SKBM menguat 21,43% ke level Rp 850 per saham, dan saham AKRA naik 4,96% ke level Rp 5.075 per saham.

Lalu saham-saham yang melemah hari ini antara lain saham PNSE turun 21,11% ke level Rp 426 per saham, saham TMPO melemah 12,11% ke level Rp 167 per saham, dan saham DSNG tergelincir 4,38% ke level Rp 2.950 per saham.

Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada menuturkan, inflasi Maret 2014 di level 0,08% itu di bawah perkiraan inflasi yang berada di kisaran 0,14%-0,20%. Kontribusi inflasi itu berasal dari kenaikan pada kelompok bahan makanan jadi seperti minuman, rokok, dan sebagainya.

"Adapun kontribusi dari kelompok tersebut juga ternyata lebih rendah dari perkiraan kami sebesar 0,8%-0,9% di mana untuk Maret hanya sebesar 0,43%," ujar Reza.

Menurut Reza, dengan rilis inflasi cukup rendah melanjutkan tren penurunan inflasi sepanjang Maret. Sementara itu, inflasi Maret 2013 sebesar 0,63%. "Atas dasar itu diharapkan nantinya dapat membuat suku bunga acuan di level 7,5%," kata Reza.

BPS melaporkan laju inflasi mencapai 0,08% pada Maret 2014. Angka inflasi ini dinilai lebih rendah dari bulan sebelumnya. Lalu laju inflasi year on year (Maret 2013-Maret 2014) tercatat mencapai 7,32%.

Sedangkan laju inflasi secara tahunan kalender (Februari 2014-Januari 2014) yaitu 1,41%. Inflasi komponen inti mencapai 0,21% pada Maret 2014. Sementara itu, year on year mencapai 4,61%.

Laju IHSG cenderung bergerak positif pada siang ini. IHSG dibuka di level 4.796,16, dengan sempat menyentuh level tertinggi 4.861,50 dan level terendah 4.793,88.