Sukses

IHSG Berpeluang Menguat, Lirik Empat Saham Pilihan

Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan masih melanjutkan penguatan meski ada potensi aksi ambil untung oleh pelaku pasar pada Rabu ini.

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan masih melanjutkan penguatan. Akan tetapi, ada potensi aksi ambil untung seiring secara teknikal IHSG berada di area jenuh beli.

"IHSG kalau dilihat dari sisi teknikal berada di wilayah jenuh beli. Oleh karena itu, potensi aksi ambil untung berpeluang terjadi mengingat beberapa sektor juga sudah berada di area jenuh beli seperti bank, konstruksi, properti dan telekomunikasi," ujar Analis PT Recapital Securities, Agustini Hamid, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (2/4/2014).

Agustini memproyeksikan, IHSG berada di level 4.800-4.925 pada Rabu pekan ini. Akan tetapi,  Analis PT Sinarmas Sekuritas, Rheza Mihardja memproyeksikan, IHSG masih ada peluang menguat di kisaran 4.847-4.963.

Menurut Rheza, pergerakan indeks saham masih akan dipengaruhi rilis data ekonomi dari neraca perdagangan surplus sebesar US$ 785 juta dan inflasi 0,08% pada Maret 2014.

"Dari Amerika juga akan merilis data manufacturing indeks yang akan mengalami penguatan pada Maret, yang sebelumnya mengalami perlambatan selama musim dingin," tutur Rheza.

Rekomendasi Saham

Agustini menuturkan, sektor saham yang berpeluang menguat seperti sektor saham infrastruktur dan pertambangan dapat dicermati oleh pelaku pasar.

Sementara itu, Rheza merekomendasikan, saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Rekomendasi Teknikal

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko merekomendasikan, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk pada Rabu pekan ini.  Yuganur menilai, emiten perbankan dengan valuasi price earning ratio (PER) 10,5X pada 2014 ini lebih menarik dibandingkan PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

"Saham BNI ini patut dilirik untuk ambil posisi beli pasca breakout dari formasi konsolidasi minor untuk meneruskan up trend medium term yang sempat tertunda," ujar Yuganur.

Yuganur merekomendasikan beli dengan target harga Rp 5.400 per saham. Ia mengatakan, pelaku pasar dapat masuk di level pertama Rp 5.125, level kedua Rp 5.025 dan cut loss point Rp 4.975.

Video Terkini