Liputan6.com, Jakarta PT Bumi Resources Tbk akhirnya mengantongi persetujuan pemegang saham untuk melunasi utang ke China Investment Corporation (CIC) sekitar US$ 1,3 miliar.
Head of Investor Relation PT Bumi Resources Tbk, Ahmad Reza Wijaya mengatakan, persetujuan melunasi utang ke CIC itu telah didapatkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, (3/4/2014). Tiga agenda RUPSLB pun telah memenuhi kuorum mencapai 63,19% dari kuorum yang telah ditentukan sekitar 40%.
"Kuorum diwajibkan 40% untuk semua agenda dan semua terpenuhi, yang datang kami cek, saya lihat 60% ada," ujar Ahmad, Kamis pekan ini.
Advertisement
Perseroan memiliki tiga agenda untuk melunasi utang ke CIC. Agenda pertama, perseroan meminta persetujuan untuk mengalihkan saham-saham milik perseroan di PT Kaltim Prima Coal dan PT Bumi Resources Minerals Tbk, sebagai bagian dari penyelesaian pelunasan utang Perseroan kepada CIC. Lalu pembelian saham-saham milik PT Kutai Timur Sejahtera di KPC oleh perseroan dan anak perusahaan. Agenda ini telah disetujui pada awal 2014.
"Yang pertama dulu KPC, setuju semua," kata Ahmad.
Hari ini akhirnya perseroan dapat menggelar RUPSLB untuk menyetujui dua agenda yang belum disetujui pada 10 Januari 2014. RUPSLB harus menyetujui kuorum yang lebih tinggi untuk agenda kedua dan ketiga pada 10 Januari 2014. Lalu perseroan mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengubah komposisi kuorum tersebut.
Adapun agenda itu antara lain, kedua, perseroan meminta persetujuan untuk menjaminkan, mengagunkan dan mengalihkan sebagian bersar harta kekayaan Perseoran sebagaimana disyaratkan oleh pasal 102 Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Lalu agenda ketiga, perseroan meminta persetujuan pemegang saham untuk perubahan struktur modal saham Perseroan dan perubahan serta penegasan seluruh anggaran dasar Perseroan.
PT Bumi Resources Tbk akan melunasi sisa utang ke China Investment Corporation (CIC) sebesar US$ 1,3 miliar. Perseroan memang memiliki sejumlah cara untuk melunasi utang itu.
Perseroan akan melakukan penambahan modal dengan menawarkan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau private placement senilai US$ 150 juta. Lalu perseroan juga akan menyerahkan saham PT Kaltim Prima Coal sebesar 19% atau setara US$ 950 juta, menyerahkan saham PT Bumi Resources Mineral Tbk sebesar 42% atau setara US$ 257 juta.