Liputan6.com, Jakarta PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) masih menunggu perkembangan kemungkinan penggabungan induk usahanya Holcim Ltd dan Lafarge.
Sekretaris Perusahaan PT Holcim Indonesia Tbk, Jannus Onggung Hutapea menuturkan, saat ini Holcim masih dalam tahap pembahasan mengenai kemungkinan penggabungan perusahaan antara Holcim dan Lafarge.
"Kedua perusahaan yakin bahwa dengan rekam jejak bisnis kedua perusahaan yang dapat saling menguntungkan dan adanya kedekatan secara kultural di antara keduanya, dapat menjadi potensi untuk dilakukannya penggabungan perusahaan yang dapat memberikan keuntungan signifikan bagi pelanggan, karyawan dan para pemegang saham," ujar Jannus dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (7/4/2014).
Advertisement
Adapun pembahasan penggabungan usaha ini dilakukan berdasarkan pada prinsip-prinsip yang konsisten dengan kombinasi dari persamaan yang dimiliki telah terbukti membangun identitas dan kekuatan dari masing-masing perusahaan.
Menurut Jannus, saat ini juga belum ada kesepakatan yang tercapai dan jaminan yang dapat diberikan bahwa hasil diskusi-diskusi tersebut akan berujung pada suatu kesepakatan yang jelas.
Sebelumnya produsen semen asal Perancis, Lafarge dan Holcim asal Swiss sedang melakukan pembicaraan untuk menggabungkan usaha. Penggabungan usaha ini akan menolong kedua perusahaan untuk memotong biaya, utang, dan mengatasi lonjakan harga energi.
Pada perdagangan saham, Senin (7/4/2014), saham PT Holcim Indonesia Tbk naik 5,03% ke level Rp 2.925 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 1.176 kali dengan nilai transaksi Rp 25,5 miliar.