Sukses

Blitzmegaplex akan Bangun 3 Bioskop

PT Graha Layar Prima Tbk akan membangun tiga bioskop pada 2014 dari rencana perseroan untuk menambah tujuh bioskop di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta PT Graha Layar Prima Tbk akan membangun tiga bioskop pada 2014 dari rencana perseroan untuk menambah tujuh bioskop di Indonesia.

Direktur Pemasaran PT Graha Layar Prima Tbk, Dian Sunardi menuturkan, pihaknya akan membangun bioskop di Bandung, Yogyakarta dan Balikpapan pada 2014. Lalu sisanya empat bioskop akan dibangun pada 2015.

Ia menambahkan, pihaknya telah membangun bioskop di Balikpapan. Sedangkan pembangunan bioskop di Bandung Yogyakarta dimulai pada semester kedua 2014. Dana untuk pembangunan bioskop sekitar US$ 2 juta.

Perseroan ingin mengembangkan tujuh bioskop di Tanah Air seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia dan tren positif film nasional.
Presiden Direktur PT Graha Layar Prima Tbk, Bernard Kent Sondakh menuturkan, pihaknya akan membangun tujuh bioskop antara lain di Bandung (Jawa Barat), Surabaya (Jawa Timur) dan Balikpapan (Kalimantan Timur) serta Yogyakarta.

"Kami melihat perkembangan bioskop dari tahun ke tahun bagus. Pengembangan dari tiga lokasi ke tujuh lokasi menjadi 10 lokasi," ujar dia, saat ditemui di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (10/4/2014).

Ia menambahkan, penambahan bioskop baru akan memberikan peluang bagi produsen film. Bila bioskop semakin banyak maka akan semakin banyak film yang diputar. Selain itu, pihaknya menargetkan akan menambah sebanyak 500 layar pada lima tahun ke depan.

"Lima tahun ke depan 500-600 layar. Kalau bisa nanti 1.000 layar," tutur Bernard.

Operator bioskop Blitzmegaplex mencatatkan saham di pasar modal dengan kode BLTZ. Perseroan menawarkan 74,41 juta saham dengan harga Rp 3.000 per saham dengan nilai nominal Rp 100.

Dari hasil penawaran saham perdana/initial public offering (IPO), perseroan memperoleh dana sekitar Rp 223,23 miliar. Dana hasil penawaran saham ini akan digunakan untuk membangun lima bioskop baru.

Total saham yang dicatatkan di bursa mencapai 337,65 juta saham yang terdiri dari jumlah saham IPO sebesar 74,41 juta saham, jumlah saham pendiri sebesar 163,61 juta saham dan convertible loan sebesar 99,63 juta saham. Jadi kapitalisasi pasar saham yang dicatatkan sekitar Rp 1,01 triliun.