Sukses

Tingkatkan Likuiditas, Jababeka Bakal Bagi Dividen Saham

PT Kawasan Industri Jababeka Tbk mengusulkan pembagian dividen saham senilai Rp 28,25 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mengusulkan pembagian dividen saham senilai Rp 28,25 miliar. Usulan dividen itu akan disampaikan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 21 Mei 2014.

Berdasarkan keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/4/2014), perusahaan properti membagikan dividen saham ini untuk meningkatkan jumlah saham yang beredar di masyarakat. Dengan peningkatan jumlah saham beredar maka perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan semakin likuid.

"Saat ini sebagian besar saham perseroan dimiliki oleh investor institusional yang mempertahankan saham perseroan sebagai portofolio investasi," tulis keterangan perseroan, hari ini.

Berdasarkan data BEI, jumlah saham tercatat sekitar 19,81 miliar saham pada 28 Februari 2013. Pemegang saham perseroan antara lain Meadowood Capital Ltd sebesar 17,53%, Intellitop Finance Limited sebesar 7,06%, dan masyarakat kurang dari 5% sebesar 75,41%.

Selain itu, perseroan akan menentukan rasio pembagian dividen saham tergantung dengan harga saham penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 20 Mei 2014.

Perseroan menentukan saham yang dibagikan ditentukan berdasarkan harga pasar saham pada penutupan perdagangan satu hari sebelum RUPST. Hal itu mengingat aturan harga pasar pada penutupan perdagangan satu hari sebelum RUPS di bawah nilai nominal saham.

Sebagai gambaran, harga saham perseroan Rp 265 pada penutupan perdagangan satu hari sebelum keterbukaan informasi. Dengan asumsi harga pasar saham perseroan pada penutupan perdagangan satu hari sebelum RUPST adalah sama dengan harga di atas maka jumlah saham baru yang dikeluarkan sebesar 106,60 juta saham.

Perseroan mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk turun 73,45% menjadi Rp 100,89 miliar hingga 2013 dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 380,02 miliar. Sementara itu, penjualan perseroan naik menjadi Rp 2,73 triliun pada 2013 dari periode sama tahun 2012 sebesar Rp 1,4 triliun.

Video Terkini