Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah bila aksi jual masih terus berlanjut dan aksi beli investor asing berkurang menjelang akhir pekan ini.
Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, laju IHSG sempat di kisaran target support (4.875-4.885), dan gagal mendekati kisaran target resistance 4.924-4.926.
Maraknya aksi jual dan berkurangnya aksi beli asing telah membuat IHSG melanjutkan pelemahan. Oleh karena itu, bursa saham Indonesia diharapkan mendapatkan sentimen positif dari bursa saham global sehingga dapat menahan aksi jual terjadi.
Advertisement
"IHSG akan berada di rentang support 4.860-4.876 dan resistance 4.906-4.918 pada Jumat pekan ini," kata Reza.
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menuturkan, sentimen pelaku pasar mengharapkan terjadi surplus neraca perdagangan pada Maret 2014 diharapkan memberi sentimen positif.
"Selain itu, April terjadi deflasi dapat memicu reli kembali di sektor bank, ritel, infrastruktur dan consumer yang sensitif ke faktor ekonomi," kata Yuganur.
Yuganur memprediksikan, level support 4.840-4.770 dan level resistance 5.050.
IHSG ditutup melemah tipis 2,06 poin (0,04%) ke level 4.891,07 pada Kamis 24 April 2014. Sejumlah sektor saham melemah terutama sektor saham tambang turun 6,15 poin, sektor saham agriculture melemah 9,28 poin, dan sektor saham consumer goods melemah 3,61 poin.
"IHSG melemah terbatas dapat terwujud sehingga tidak membuka tren pelemahan lebih lanjut. Masih variatif cenderung melemahnya laju bursa saham Asia, masih adanya hasrat untuk mengamankan posisi dan masih melemahnya nilai tukar Rupiah memberikan sentimen negatif," kata Reza.