Sukses

IHSG Berpotensi Kembali Mendatar

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak mendatar selama pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak mendatar cenderung terbatas selama pekan ini.

Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada menuturkan, laju IHSG berhasil bertahan di atas target support 4.800-4.850. Akan tetapi, gagal menyentuh target resistance 4.917-4.928 sehingga akan membuat IHSG berpotensi bergerak variatif sideways cenderung terbatas

"Waspadai selalu adanya potensi pembalikan arah dan diharapkan masih ada daya beli sehingga IHSG masih berpeluang naik meski tipis, dan tidak membuka potensi tren pembalikan arah melemah," ujar Reza, dalam ulasannya, Senin (28/4/2014).

Reza memproyeksikan, IHSG akan berada di rentang support 4.848-4.879 dan resistance 4.922-4.931 dalam sepekan.

"IHSG membentuk pola menyerupai hammer di bawah upper bollinger band. MACD masih bertahan naik dengan histogram positif yang memendek," kata Reza.

Adapun ada sejumlah data ekonomi yang akan menjadi perhatian pada pekan ini. Data ekonomi itu antara lain suku bunga acuan bank sentral Jepang, ritel penjualan year on year, dan pemesanan konstruksi di Jepang.

Lalu ada rilis data HSBC manufacturing PMI di China.Sedangkan rilis data ekonomi yang akan keluar dari Amerika Serikat yaitu pertumbuhan ekonomi AS, harga rumah, indeks manufacturing Dallas.

Adapun saham-saham yang menjadi pilihan selama pekan ini antara lain saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Sebelumnya IHSG hanya bergerak mendatar pada pekan lalu. IHSG naik tipis 0,01%. 

Semua indeks saham utama hampir mayoritas melemah yang dipimpin indeks saham DBX 0,41%, diikuti indeks saham JII turun 0,06%, indeks saham IDX 30 melemah 0,04%, dan indeks saham utama lainnya.

Adapun pergerakan sektor saham bergerak variatif dengan penguatan dipimpin indeks pertambangan yang menguat 3,82%, diikuti indeks saham infrastruktur naik 1,68%, indeks saham perkebunan menguat 0,64%, dan indeks saham aneka industri naik 0,41%.

Sedangkan indeks saham melemah antara lain indeks saham industri dasar melemah 2,36%, indeks saham konsumer melemah 1,03% dan indeks saham manufaktur tergelincir 0,99%.

Video Terkini