Liputan6.com, New York - Kesaksian dari pimpinan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve Janet Yellen dan krisis Ukraina menjadi dua sentimen yang akan mempengaruhi pasar saham global pada pekan depan.
Pelaku pasar menanti pernyataan pimpinan The Federal Reserve, Janet Yellen. Ia akan memberi kesaksian mengenai prospek ekonomi di depan Economic Committee pada Rabu pekan depan, dan sebelum the Senate Budget Committee pada Kamis.
"Dia berjalan di jalan semestinya. Kami ingin melihat perbaikan angka data-data," ujar Ward McCarthy, Chief Financial Economist Jefferies, seperti dikutip dari CNBC, Minggu (4/5/2014).
Advertisement
Bursa saham Amerika Serikat (AS) telah melonjak dalam sepekan ini. Akan tetapi obligasi fluktuaktif seiring kekhawatiran terhadap situasi Ukraina dan The Federal Reserve.
Selain itu, ada data penting ISM pada aktivitas sektor jasa dan perekrutan tenaga kerja. Pemerintah Amerika Serikat (AS) juga akan melelang treasury senilai US$ 69 miliar dengan jangka waktu tiga tahun dan 10 tahun.
Sementara itu, pelaku pasar juga menanti rilis sekitar 75 emiten yang masuk indeks S&P 500 termasuk kinerja Pfizer, Tesla, dan Disney. Berkshire Hathaway juga akan menggelar pertemuan tahunan dengan Warren Buffet menjawab pertanyaan investor.
Pelaku pasar juga akan menanti data manufaktur dan services PMI China pada Senin dan Rabu pekan ini. Bank sentral Eropa juga akan menetapkan suku bunga acuan pada Kamis pekan ini.
Seperti diketahui, indeks saham Dow Jones telah naik 0,9% selama pekan ini, dengan ditutup ke level 16.512 pada Jumat 2 Mei 2014. Lalu indeks saham S&P 500 menguat hampir 1% ke level 1.881. Sementara itu, indeks saham Nasdaq menguat 1,2% menjadi 4.123 pada pekan ini.