Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada pekan kedua Mei 2014. Rilis data ekonomi terutama pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan tidak terlalu buruk sehingga dapat menahan laju pelemahan IHSG.
Menurut Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada, IHSG berpotensi melemah pada pekan ini melihat laju IHSG gagal bertahan di kisaran target support 4.848-4.879. Hal itu akan membuka peluang pelemahan jika tidak ada sentimen kuat yang mampu menahan pelemahan IHSG.
"Diharapkan rilis data-data ekonomi tidak terlalu buruk sehingga tidak memberikan sentimen yang negatif pada IHSG," kata Reza dalam ulasannya, Senin (5/5/2014).
Advertisement
Reza memproyeksikan, IHSG akan berada di rentang support 4.750-4.813 dan resistance 4.887-4.915 selama sepekan ini.
Sementara itu, Analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe memprediksikan, IHSG masih ada potensi menguat pada pekan ini dengan kisaran 4.800-5.000.
"Sentimen ekonomi dan politik akan mempengaruhi IHSG pada pekan ini. Pada Jumat 9 Mei ada rilis data KPU dan Jokowi akan mengumumkan cawapresnya," kata Kiswoyo.
Ada sejumlah data ekonomi yang akan menjadi perhatian pelaku pasar pada pekan ini. Dari dalam negeri, ada pertumbuhan ekonomi kuartal I 2014, keputusan suku bunga acuan/ BI Rate.
Lalu ada pertemuan bank sentral Jepang pada pekan ini. Sementara itu, China juga akan merilis data manufaktur PMI, neraca perdagangan, dan HSBC China services PMI. Sedangkan rilis data dari Amerika Serikat antara lain klaim pengangguran dan ISM non manufacturing.
Untuk saham-saham yang dapat diperhatikan pekan ini antara lain saham PT Medco Energi Tbk (MEDC), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Sebelumnya IHSG melemah 58,88 poin (1,2%) ke level 4.838,76 pada pekan lalu. Semua indeks saham utama mayoritas melemah dipimpin oleh indeks JII 2,5%, disusul indeks saham ISSI turun 1,91%, dan indeks saham IDX 30 melemah 1,79%.
Sementara itu, sektor saham yang melemah dipimpin oleh indeks sektor saham aneka industri turun 4,51%, indeks sektor saham industri dasar melemah 4,27%, dan pertambangan melemah 1,98%.