Sukses

Pertumbuhan Ekonomi RI Melambat, IHSG Fluktuaktif

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik tipis 0,48 poin ke level 4.839, 24 pada sesi pertama perdagangan saham Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) nyaris berada di zona merah pada sesi pertama perdagangan saham hari ini. Pertumbuhan ekonomi di bawah harapan pasar telah direspons negatif oleh pelaku pasar.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Senin (5/5/2014), IHSG menguat tipis 0,48 poin (0,01%) ke level 4.839,24. Indeks saham LQ45 juga menguat tipis 0,05% ke level 816,79.

Laju IHSG cenderung fluktuaktif menjelang penutupan sesi pertama perdagangan saham hari ini. IHSG sempat berada di level tertinggi 4.856,33 dan level terendah 4.839,10. IHSG dibuka naik tipis ke level 4.842,53.

Sebanyak 135 saham melemah sehingga menahan penguatan indeks saham. Lalu 129 saham menguat sehingga mampu menahan pelemahan IHSG. Sedangkan 92 saham tak bergerak.

Transaksi perdagangan saham pada sesi pertama cenderung cukup aktif. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 100.479 kali dengan volume perdagangan saham 2,27 miliar saham. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 2,11 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat pada hari ini. Sektor saham itu antara lain industri dasar turun 0,12%, aneka industri melemah 0,05%, konstruksi sekitar 0,02%, dan keuangan 0,57%.

Sedangkan sektor saham menguat antara lain sektor saham consumer goods naik 0,79%, pertambangan naik 0,53%, sektor saham manufaktur mendaki 0,33%, dan sektor saham agriculture naik 0,18%.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 137,2 miliar. Sementara itu, pemodal lokal melakukan aksi jual mencapai Rp 200 miliar pada sesi pertama perdagangan saham hari ini.

Saham-saham lapis kedua cenderung naik pada sesi pertama hari ini antara lain saham CEKA naik 24,21% ke level Rp 1.975 per saham, saham FORU menguat 12,20% ke level Rp 690 per saham, dan saham MIDI naik 9,62% ke level Rp 570 per saham.

Saham-saham yang melemah itu antara lain saham SKBM turun 8,33% ke level Rp 1.100 per saham, saham ABMM tergelincir 5,82% ke level Rp 2.750 per saham, dan saham TRIO turun 6,4% ke level Rp 1.170 per saham.

Pertumbuhan ekonomi mencapai 5,21% secara year on year (yoy). Perolehan pertumbuhan ekonomi itu di bawah harapan pasar sekitar 5,4%-5,7%. "Pertumbuhan ekonomi di bawah harapan pasar. IHSG akhirnya kurang dapat pertahankan high level 4.856," ujar Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.