Sukses

IHSG Berpotensi Menghijau, Cermati Delapan Saham Pilihan

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 4.850-4.950 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Sentimen hasil pemilihan umum (Pemilu) dan menanti pendamping Joko Widodo masih mempengaruhi pergerakan indeks saham. Meski demikian, IHSG masih berpeluang menguat.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe menuturkan, pelaku pasar masih menunggu calon wakil presiden untuk Joko Widodo. Hal ini menjadi penting mengingat figur pemimpin dalam pemerintahan baru akan mempengaruhi arah kebijakan ekonomi ke depan.

Menurut Kiswoyo, sentimen politik ini begitu kuat dibandingkan sentimen eksternal dan lainnya. "Sentimen utamanya masih dari hasil pemilu dan masih tunggu cawapres Joko Widodo," ujar Kiswoyo saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (13/5/2014).

Kiswoyo memperkirakan, IHSG berada di kisaran 4.850-4.950 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko mengatakan, penutupan IHSG di atas 4.920 akan membuka jalan untuk IHSG menembus resistance psikologis 5.000.

"Kami sarankan untuk ke sektor perbankan berkapitalisasi besar, konstruksi serta infrastruktur dan semen BUMN yang akan menjadi motor IHSG ke depan," kata Yuganur.

Yuganur memprediksikan, IHSG berada di level support 4.845-4.815-4.780 dan level resistance 4.920-5.050.

Rekomendasi Saham

Yuganur merekomendasikan sejumlah saham BUMN untuk dicermati pelaku pasar saham. Saham-saham itu antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

"Rekomendasi beli untuk saham-saham itu," kata Yuganur.

Sedangkan Kiswoyo memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI), dan PT Ace Hardware Tbk (ACES).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mempertimbangkan penjualan semen yang melambat dan kenaikan listrik sudah sepenuhnya tercermin dalam koreksi pasar sebelumnya. Sedangkan berita positifnya didukung dari kenaikan harga semen sekitar 5%.

"Rekomen akumulasi dalam formasi minor upward retracement yang menuju ke Rp 16.500 sebagai target pertama," kata Yuganur.
Yuganur merekomendasikan, entry (1) Rp 15.450, entry (2) Rp 15.150, dan cut loss point Rp 14.950.