Sukses

Bisnis Batu Bara Lesu, Indika Energy Tak Bagi Dividen

Manajemen PT Indika Energy Tbk mengungkapkan, penurunan harga batu bara menjadi tantangan terberat bagi perseroan pada 2013.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indika Energy Tbk (INDY) memutuskan untuk tidak membagi dividen untuk tahun buku 2013. Hal tersebut dikarenakan perseroan membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 62,5 juta.

Direktur Utama PT Indika Energy Tbk, Wishnu Wardhana mengatakan, jika tahun 2013 merupakan tantangan bagi pasar batu bara global. Lebih lanjut, hal itu juga dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak.

"Penurunan harga batu bara thermal dan kenaikan harga minyak merupakan tantangan terberat dan memberikan dampak signifikan," kata dia dalam keterangan tertulis, Jakarta, Rabu (14/5/2014).

Ia menjelaskan perusahaan dalam grup seperti Kideco Jaya Agung dan Santan Batubara produsen batubara mengalami dampak langsung terhadap turunnya harga bara. Tambah dia, Multi Tambangjaya utama juga mengalami penundaan perolehan ijin untuk melanjutkan kegiatan operasional.

"Kontraktor batubara Petrosea mengalami penurunan target pengupasan lapisan tanah (overbunder removal) para klien," lanjutnya.

Namun demikian, perusahaan engineering, procurement, and contruction (EPC) Triapatra mengerjakan proyek besar di tahun 2013 seperti proyek Banyu Urip di Blok Cepu, Bojonegoro dan proyek fasilitas produksi gas di Blok Toili, Senor.

Wishnu menambahkan, perusahaan transportasi dan logistik Mitrabahtera Segara Sejati juga berhasil meningkatkan kinerjanya, baik bisnis tongkang juga transshipment. Selain itu, kontribusi Petrosea Offshore Supply Base juga meningkat sering pertumbuhan permintaan kegiatan minyak dan gas lepas pantai Balikpapan.

"Pendapatan Indika Emegergy meningkat sebesar 15,2% menjadi US$ 863,4 juta terutama dikontribusikan oleh  peningkatan pendapatan dari proyek engineering, procurement and construction (EPC) Triapatra," pungkasnya. (Amd/Ahm)