Sukses

Jelang Penutupan, IHSG Tanggalkan Level 5.000

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke zona merah menjelang penutupan perdagangan saham pada awal pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjelang penutupan perdagangan saham meninggalkan level 5.000. Hal ini didorong dari aksi jual oleh pemodal lokal ditambah bursa saham Asia melemah.

Pada pukul 15.26 WIB, IHSG melemah 50,66 poin (1%) ke level 4.981,75. Sementara itu, indeks saham LQ45 turun 1,06% ke level 849,77.

Sementara itu, bursa saham Asia cenderung memerah. Indeks saham Jepang Nikkei turun 2,04% ke level 14.006. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,04% ke level 22.704,5. Lalu indeks saham Singapura tergelincir 0,03% ke level 3.261.

IHSG sempat bergerak semangat pada awal perdagangan saham. IHSG dibuka naik 21 poin ke level 5.053,05. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.091,31 dan level terendah 4.978,71.

Sekitar 234 saham melemah sehingga menekan indeks saham. Sementara itu, 69 saham menguat dan 76 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham cukup aktif hari ini dengan frekuensi perdagangan saham mencapai 240.724 kali dengan volume perdagangan saham 5,12 miliar saham. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 7,79 triliun.

Di tengah bursa saham melemah, investor asing cenderung masih terus melakukan aksi beli bersih. Berdasarkan data RTI, investor asing membeli saham mencapai Rp 2,2 triliun. Akan tetapi, pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 2,1 triliun.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham merah kecuali sektor saham tambang naik 0,18%. Sektor saham konstruksi turun 2,1%, sektor saham industri dasar turun 1,81%, dan sektor saham perdagangan melemah 1,84%.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, IHSG memang telah memaksakan diri untuk menguat dalam sepekan. Padahal data makro ekonomi Indonesia dan Asia cenderung melemah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5,21% pada kuartal I 2014.

"Pelaku pasar mengamankan posisi sehingga mengambil aksi untung arena baru merespons berita negatif," kata Satrio saat dihubungi Liputan6.com, Senin (19/5/2014).

Padahal hari ini sejumlah calon presiden mendeklarasikan calon wakil presidennya. Joko Widodo, calon presiden yang diusung oleh PDIP, Partai Nasdem, PKB, dan Hanura telah mendeklarasikan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden.

Sementara itu, partai Gerinda, PAN, PKS, PPP, PBB, dan Golkar telah mengusung Prabowo dan Hatta Rajasa sebagai calon presiden dan wakil presiden. Satrio mengatakan, pelaku pasar telah mengantisipasi pengumuman calon presiden dan calon wakil presiden."Ini bukan karena pasar bereaksi terhadap deklarasi capres dan cawapres," kata Satrio. (Ahm/)

Video Terkini