Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang melanjutkan pelemahan bila aksi jual berlangsung. Akan tetapi, pelemahan tajam dapat dimanfaatkan pelaku pasar untuk membeli saham sehingga IHSG berpeluang kembali naik.
Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada menuturkan, IHSG tergelincir di bawah kisaran target support 4.973-4.994 sehingga dapat membuka peluang pelemahan lanjutan jika aksi jual masih berlangsung. Akan tetapi, pola yang pernah terjadi setelah pelemahan tajam biasanya akan dimanfaatkan untuk akumulasi agar peluang kembali naik terjadi.
"IHSG akan berada pada rentang support 4.850-4.887 dan resistance 4.935-4.974. Theree outside down dekat middle bollinger band. MACD cenderung bergerak turun," ujar Reza, dalam ulasannya, Rabu (21/5/2014).
Advertisement
Sementara itu, Analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe mengatakan, IHSG masih berpotensi melemah bila aksi jual terjadi kembali.
Selain itu, bila IHSG gagal bertahan ditutup di level 4.900 maka IHSG akan melemah dalam dua-tiga hari ini. Kiswoyo memperkirakan, IHSG bakal di kisaran 4.750-4.900 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.
"IHSG harus dapat ditutup di atas level 4.900. Kalau di bawah itu maka IHSG akan turun cenderung sideway," kata Kiswoyo.
Ia menambahkan, pelemahan IHSG yang terjadi masih wajar. Hal itu karena pelaku pasar mengambil aksi untung setelah euforia deklarasi calon presiden dan calon wakil presiden selesai.
Selain itu, penilaian pasangan calon presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden Jusuf Kalla mendapatkan tantangan berat nanti dalam pemilihan presiden pada awal Juli 2014 memberikan sentimen negatif ke bursa saham.
Kiswoyo juga memprediksikan, transaksi perdagangan saham bursa akan cenderung sepi menjelang perayaan piala dunia. Oleh karena itu, pelaku pasar mengambil untung di pasar saham dan berpindah ke bursa taruhan piala dunia Brazil 2014.
"Bursa saham akan sepi untuk menyambut piala dunia. Jadi pelaku pasar profit taking ketika berita buruk dikeluarkan," ujar Kiswoyo.
Untuk rekomendasi saham, Kiswoyo memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Surya Internusa Semesta Tbk (SSIA). "Rekomendasi buy on weakness untuk kedua saham itu," tutur Kiswoyo.
Sebelumnya IHSG berada di level tertinggi 5.010 dan level terendah 4.865 pada perdagangan saham Selasa 20 Mei 2014. IHSG pun akhirnya ditutup di level 4.895,96.
Pelemahan indeks saham ini pun diikuti rupiah melemah. Laju rupiah di bawah level support 11.378. Adapun kurs tengah Bank Indonesia (BI) di kisaran Rp 11.378-Rp 11.324 per dolar Amerika Serikat (AS). (Ahm/)