Sukses

Aksi Jenuh Jual Dorong IHSG Bakal Menghijau

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 4.890-4.950 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang menguat namun tetap waspada potensi gerak IHSG untuk berbalik arah. Penguatan indeks saham itu ditopang dari aksi beli saham oleh investor.

Analis PT Mega Capital Investama, Arifin Hasudungan menuturkan, IHSG berpotensi menguat terbuka lebar. Akan tetapi, IHSG juga ada kemungkinan berbalik arah untuk melemah tergantung dari arah gerak nilai tukar rupiah.

"IHSG masih ada swing ke bawah tetapi potensi menguat terbuka lebar. IHSG akan berada di kisaran support 4.890 dan resistance di level 4.950," ujar Arifin, saat dihubungi Liputan6.com, yang ditulis Kamis (22/5/2014).

Menurut Arifin, ada sejumlah faktor yang mendorong IHSG menguat. Pertama, ada sejumlah saham yang sudah mengalami tekanan jual sehingga secara teknikal dapat kembali menguat. Kedua, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Menurut Arifin, dolar telah menguat dalam lima hari dapat berpeluang melemah.  Hal itu memberikan dampak positif untuk nilai tukar rupiah. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah melemah ke level Rp 11.507 pada 21 Mei 2014 dari Rp 11.441 per dolar AS pada 20 Mei 2014.

Sementara itu, Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, IHSG sempat berada di kisaran target support 4.850-4.887, dan mampu melewati target itu.

"Kondisi ini dapat membuka peluang kenaikan lanjutan namun dengan asumsi masih adanya pembelian bertahap dari pelaku pasar dengan memanfaatkan rendahnya harga-harga saham," kata Reza.

Ia memperkirakan, IHSG berada di rentang support 4.860-4.898 dan resistance 4.925-4.945 pada perdagangan saham Kamis pekan ini. "Bullish harami dekati middle bollinger band. RSI, Stochastic dan William's%R mencoba bertahan dari penurunan," kata Reza.

IHSG ditutup naik ke level 4.910,29 setelah melewati gerak yang fluktuaksi pada perdagangan saham Rabu 21 Mei 2014. Sepanjang perdagangan saham, IHSG menyentuh level tertinggi 4.913,41 dan level terendahnya 4.868,20 di awal sesi I. Pelaku pasar masih wait and see terhadap sentimen-sentimen di pasar.

Meski laju Rupiah masih terpeleset di zona merah, dan aksi beli asing yang mulai berkurang namun dapat diimbangi dengan berbalik positifnya ke zona hijau.

Untuk rekomendasi saham, Reza memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). (Ahm/)