Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan masih bergerak variatif dengan kecenderungan menguat menjelang akhir pekan ini.
Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto menuturkan, pergerakan indeks saham kecenderungan mendatar namun masih ada potensi menguat. Sentimen domestik diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk indeks saham seperti inflasi Mei diperkirakan rendah.
Akan tetapi, transaksi perdagangan saham relatif banyak libur pada pekan depan membuat transaksi perdagangan saham pada Jumat ini tidak terlalu signifikan.
Advertisement
"IHSG akan cenderung bergerak di kisaran 4.910-5.010 pada Jumat pekan ini," ujar David, saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (23/5/2014).
Sementara itu, Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, IHSG sempat berada di kisaran target resistance 4.925-4.945, dan mampu melewati target itu. Namun IHSG meninggalkan utang gap 4.913-4.926.
"Diharapkan utang gap ini tidak terlalu menghambat peluang kenaikan lanjutan dari IHSG. Tentu saja peluang kenaikan ini harus bersamaan dengan peningkatan volume beli dari pelaku pasar," kata Reza.
Ia memperkirakan, IHSG berada di kisaran support 4.920-4.958 dan resistance 4.978-4.985 pada Jumat pekan ini. "Three inside up di atas middle bollinger band. MACD mencoba berbalik naik dengan histogram positif yang memanjang," ujar Reza.
IHSG ditutup di level 4.969 pada Kamis 22 Mei 2014. IHSG berada di level terendah 4.926,07 di pertengangahan sesi pertama dan level tertinggi di 4.974,13. Volume perdagangan saham tercatat 6,29 miliar saham dan nilai transaksi saham sekitar Rp 6,04 triliun.
Untuk rekomendasi saham pada Jumat ini, David memilih saham berkapitalisasi besar seperti saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO).
"Sell on strength untuk saham tersebut," ujar David. (Ahm/)