Liputan6.com, Jakarta - Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak flat seiring belum sentimen positif baru yang kuat untuk menggerakkan indeks saham. Ditambah hari libur bursa yang banyak pada pekan ini.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo mengatakan. IHSG cenderung bergerak flat dengan kisaran 4.950-4.975 pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Menurut Satrio, sentimen pemilihan umum (Pemilu) cenderung tidak terlalu mempengaruhi gerak IHSG.
Baca Juga
"Bila IHSG ditutup di bawah 4.950 maka tren naik IHSG berakhir. Banyak libur pada pekan ini juga membuat transaksi perdagangan saham sepi," ujar Satrio, saat dihubungi Liputan6.com, yang ditulis Rabu (28/5/2014).
Advertisement
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG mengalami koreksi tipis pada penutupan perdagangan saham Senin 26 Mei 2014 menunjukkan bahwa IHSG sedang dalam konsolidasi sehat.
"Potensi penguatan IHSG masih cukup besar, target resistance berada pada level 5.032 dengan support pada 4.946 yang terjaga cukup kuat," kata William.
IHSG mengalami koreksi tipis 9,13 poin ke level 4.963,92 pada perdagangan saham Senin pekan ini. Nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 4,29 triliun dengan volume perdagangan saham 4,5 miliar saham.
Rekomendasi Saham
William memilih saham yang dapat dicermati pelaku pasar antara lain saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), dan PT Astra International Tbk (ASII).
Sementara itu, Satrio menuturkan, bila IHSG mengalami koreksi pelaku pasar dapat memperhatikan sektor saham komoditas batu bara, konstruksi, dan bank. Saham-saham yang dapat diperhatikan seperti saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
"Lalu saham batu bara bisa memilih saham PT Bukit Asam Tbk, PT Indo Tambangraya Megah Tbk, dan PT United Tractors Tbk," kata Satrio
Rekomendasi Teknikal
Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko memilih saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) untuk dapat dicermati. "Bila terjadi koreksi minor dalam batasan medium term uptrend untuk meredakan keadaan jenuh beli di emiten batu bara ini rekomen akumulasi dengan trading target Rp 1.350," kata Yuganur.
Yuganur merekomendasikan, entry (1) Rp 1.290, entry (2) Rp 1.250, dan cut loss point Rp 1.220. (Ahm/)