Sukses

PGN Raih Pendapatan Naik 15% pada Kuartal I

Perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan ditopang dari kenaikan volume penjualan dari usaha distribusi sebesar 5,07%.

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) membukukan pendapatan sebesar US$ 841,6 juta sepanjang tiga bulan pertama 2014. Angka pendapatan itu naik sekitar 15,04% dari periode sama tahun sebelumnya US$ 731,06 juta.

Meski pendapatan perseroan naik, perseroan mencatatkan penurunan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi US$ 176,7 juta pada kuartal I 2014, atau turun sekitar 33,58% dari kuartal I 2013 sekitar US$ 265,31 juta.

“Adapun kenaikan pendapatan diperoleh dari peningkatan volume penjualan dari usaha disribusi sebesar 5,07% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya dari 833,43 MMSCFD menjadi 875,71 MMSCFD. Peningkatan volume distribusi merupakan kontribusi dari peningkatan pasokan gas terutama dari lapangan corridor block,” ujar Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk, Hendi Prio Santoso, dalam keterangan yang diterbitkan, Jumat (30/5/2014).

Sedangkan dari usaha transmisi, PT Perusahaan Gas Negara Tbk dan anak usaha PT Transportasi Gas Indonesia mengalirkan gas sebesar 834,24 MMSCFD dari 876,83 MMSCFD pada periode sama tahun sebelumnya.

Meskipun PGN mulai mengalirkan Medco Lematang ke pembangkit listrik PLN sejak awal 2014, namun penurunan penyerapan gas oleh offtaker menyebabkan penurunan volume transmisi PGN dan anak usaha.

Dari sisi beban pokok pendapatan, kenaikan harga beli gas dari pemasok mulai 1 September 2012 dan 1 April 2013 mempengaruhi kenaikan beban pokok pendapatan pada kuartal I 2014 sebesar 35,3% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Usaha di bidang hulu melalui PT Saka Energi Indonesia telah menghasilkan pendapatan sebesar US$ 67,2 juta. Untuk meningkatkan kehandalan pasokan gas kepada pelanggan, PGN melalui anak usaha PT Saka Energi Indonesia mengakuisisi 75% hak partisipasi di blok Pangkah pada kuartal I 2014 sehingga kepemilikannya menjadi 100% dan block south selulu di Kalimantan Timur sebesar 100%.

Selain itu, pada 5 Mei 2014, PT Saka Energi Indonesia melakukan pembelian working interest sebesar 36% di blok shale gas Fasken Wilayah Eagle Ford, Houston-Texas, Amerika Serikat milik Swift Energy Company.

Lalu dalam rangka pengembangan infrastruktur jaringan gas, PGN terus melakukan berbagai upaya di antaranya menghadirkan PGN FSRU Lampung yang merupakan FSRU kedua PGN setelah melalui anak usaha patungan di PT Nusantara Regas, PGN memiliki 40% FSRU Jawa Barat.

Hendi menuturkan, PGN akan terus mendorong percepatan konversi BBM ke BBG baik di sektor industri, UKM, transportasi dan rumah tangga.

“Konversi BBM ke gas bumi mendesak untuk dilakukan karena ketergantungan pada minyak bumi yang mahal dan impor akan membuat rapuh ketahanan energi,” kata Hendi. (Ahm/)