Liputan6.com, Jakarta - Nilai transaksi harian saham diproyeksikan turun selama perhelatan pesta bola dunia 2014 yang mulai diselenggarakan 12 Juni-13 Juli 2014. Transaksi harian saham itu menurun karena pelaku pasar kemungkinan menaruh dananya untuk piala dunia.
Analis PT BNI Securities, Thendra Crisnanda mengatakan, dua kegiatan utama pada Juli-Juli 2014 mulai dari piala dunia 2014, puasa dan Lebaran akan membuat pelaku pasar enggan untuk masuk ke pasar modal. Penurunan transaksi harian saham itu karena pelaku pasar menempatkan dananya untuk taruhan. Kedua, produktivitas para pekerja juga cenderung menurun.
"Melihat historis biasanya transaksi harian saham relatif sepi sehingga IHSG cenderung flat," kata Thendra, saat dihubungi Liputan6.com, Senin (2/6/2014).
Advertisement
Thendra mengatakan, melihat kondisi tersebut, pelaku pasar sebaiknya wait and see dan mengurangi akumulasi saham secara agresif.
"Akumulasi saham secara bertahap untuk saham berkapitalisasi besar bila terjadi penurunan seperti saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT Semen Indonesia Tbk, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk, serta PT Bank Rakyat Indonesia Tbk," ujar Thendra.
Analis PT OSO Securities, Muhammad Alfi menuturkan, pelaksanaan piala dunia 2014 tidak terlalu berdampak signifikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal ini melihat data historis, IHSG naik 4,17% pada pelaksanaan piala dunia 2010. Namun memang pelaksanaan piala dunia membuat nilai transaksi harian saham dan volume perdagangan saham cenderung menurun.
"Mood investor di tengah Piala Dunia sedikit menurun. Mungkin ada sebagian investor yang menarik uangnya ke piala dunia," kata Alfi.
Alfi pun merekomendasikan untuk selektif memilih saham dalam keadaan transaksi saham yang relatif sepi.Sektor saham consumer goods dan media diperkirakan masih menarik. Sementara itu, Kepala Riset PT Bahana Securities Harry Su memilih saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Industri dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) pada saat gelaran piala dunia.
Seperti diketahui, rata-rata transaksi harian saham masing-masing tercatat Rp 1,32 triliun pada Juni 2006 dan Rp 1,42 triliun pada Juli 2006. Rata-rata nilai transaksi harian saham sepanjang 2006 sebesar Rp 1,8 triliun.
Sementara itu, rata-rata transaksi harian saham pada 2010 sebesar Rp 4,4 triliun. Nilai rata-rata transaksi harian saham mencapai Rp 3,43 triliun pada Juni 2010. Sedangkan rata-rata transaksi harian saham sepanjang 2014 sekitar Rp 6,1 triliun. (Ahm/)