Sukses

Defisit Perdagangan Bayangi IHSG, Lirik Tujuh Saham Pilihan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 4.866-4.917 pada Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Rilis data makro ekonomi yang kurang baik terutama neraca perdagangan mengalami defisit US$ 1,96 miliar pada April 2014 akan mempengaruhi gerak indeks saham.

Analis PT Sinarmas Sekuritas, Christandi Rheza Miharjda memproyeksikan, IHSG akan berpotensi melemah. IHSG akan berada di kisaran 4.866-4.917 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

"Indeks diperkirakan turun, setelah data neraca perdagangan Indonesia mencatat defisit sebesar US$ 1,96 miliar. Sementara itu, inflasi masih flat mencatatkan kenaikan sebesar 7,32% year on year," ujar Christandi, dalam ulasannya, Selasa (3/6/2014).

Ia menambahkan, rilis data ekonomi Amerika Serikat seperti data PMI US juga keluar yang diperkirakan naik 55,5 dari bulan sebelumnya di level 54,9.  Pertumbuhan ekonomi dunia yang mulai mendapatkan momentum naik diperkirakan menjadi sentimen positif bagi ekspor Indonesia terutama tambang dan minyak kelapa sawit (crude palm oil).

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, IHSG bertahan di atas resistance 4.903 memberikan sinyal cukup bagus dalam pergerakan IHSG. IHSG diproyeksikan berada di kisaran support 4.903 dan resistance 5.011.

"Kekuatan naik kembali meningkat walau masih dalam batasan technical rebound. Namun potensi naik terlihat cukup besar ditunjang oleh capital inflow yang lebih besar dibanding outflow pada hari terakhir penutupan bulan lalu. Hal ini turut mendorong kekuatan naik dari IHSG," kata William.

IHSG ditutup naik 18,18 poin (0,37%) ke level 4.912 pada perdagangan saham Senin 2 Juni 2014. Hal itu ditopang dari aksi beli bersih asing mencapai Rp 835,5 miliar. Total nilai dana asing masuk ke pasar modal Indonesia mencapai Rp 42,21 triliun.

Rekomendasi Saham

Christandi memilih empat saham yang dapat diperhatikan oleh pelaku pasar. Saham itu antara lain PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Timah Tbk (TINS) dan PT London Sumatera Tbk (LSIP).

William pun memilih saham berkapitalisasi besar seperti saham ADRO, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Harum Energy Tbk (HRUM).

Rekomendasi Teknikal

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko memilih saham ITMG pada Selasa pekan ini. Menurut Yuganur, proses koreksi minor berbentuk bendera turun dalam batas formasi medium uptrend baru di emiten batu bara dengan kapitalisasi besar di sektornya dapat digunakan untuk akumulasi beli.

"Ini sebagai antisipasi upswing berikutnya ke Rp 29.750," kata Yuganur.

Yuganur merekomendasikan, entry (1) Rp 29.550, entry (2) Rp 29.150, dan cut loss point Rp 28.850. "Rekomendasi beli dengan trading target Rp 31.450," tutur Yuganur. (Ahm/)

Live dan Produksi VOD