Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki kecenderungan sideway dengan potensi menguat. Data ekonomi Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Indonesia membayangi gerak IHSG.
Analis PT Sinarmas Sekuritas, Christandi Rheza Mihardja menuturkan, IHSG akan bergerak menguat ke level 4.922-4.998 pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Ada sejumlah sentimen data ekonomi global yang akan mempengaruhi bursa saham.
Pertama, data factory orders Amerika yang diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 0,4% dari bulan sebelumnya. Sementara itu, kenaikan PMI China ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir juga masih akan menjadi sentimen positif bagi ekspor sektor komoditas Indonesia.
Advertisement
Ketiga, Christandi menuturkan, dari Eropa data inflasi yang lebih kecil dari estimasi sebelumnya diperkirakan dapat mendorong bank sentral Eropa untuk mengeluarkan stimulus saat mereka mengumumkan tingkat suku bunga pada 5 Juni.
Sementara itu, Analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe menilai, IHSG cenderung sideways. Menurut Kiswoyo, data ekonomi Indonesia kurang baik dengan defisit neraca perdagangan US$ 1,9 miliar pada April 2014 membayangi laju IHSG.
"IHSG selama belum tembus level 5.000-5.100 susah untuk naik. Jadi IHSG akan cenderung sideways. Apalagi data ekonomi Indonesia kurang baik dan sebentar lagi hadapi Puasa maka pasar saham akan sepi," kata Kiswoyo saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (4/6/2014).
Kiswoyo memperkirakan, IHSG berada di kisaran 4.800-5.000. Sedangkan Analis PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono memprediksikan, IHSG bergerak menguat terbatas dengan kisaran 4.927-4.967.
Sebelumnya IHSG bergerak menguat 0,61% pada perdagangan saham Selasa 3 Juni 2014. Hal itu didorong dari menguatnya bursa saham regional menyusul data manufaktur AS Mei yang lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Di sisi lain, pergerakan indeks saham dibayangi oleh nilai tukar Rupiah yang cenderung melemah.
Untuk rekomendasi saham, Kiswoyo masih memilih sektor saham consumer goods untuk dapat diperhatikan pelaku pasar. Hal itu didukung dari sentimen menjelang Piala Dunia 2014 dan puasa.
"Buy on weakness untuk saham PT Unilever Indonesia Tbk, PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk," kata Kiswoyo. (Ahm/)