Sukses

IHSG Menguat Tipis, Awasi Delapan Saham Pilihan

Pelaku pasar diimbau mewaspadai pembalikan arah dari bursa saham global.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih ada potensi menguat tipis pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Meski demikian, pelaku pasar diimbau waspada terhadap potensi pembalikan arah jika laju bursa saham global melemah.

Analis PT Trust Securities, Rheza Priyambada menuturkan, IHSG sempat berada di level support 4.870-4.898. Namun, IHSG sempat berada di target resistance 4.926-4.938.

"Meski aksi beli mulai meningkat namun, belum sepenuhnya signifikan sehingga kenaikan pun masih terbatas. Namun tetap perhatikan potensi pembalikan arah jika laju bursa saham global berbalik arah," tutur Rheza dalam ulasannya, Rabu (4/6/2014).

Rheza mengatakan,  IHSG akan berada di rentang support 4.890-4.907 dan level resistance 4.940-4.954. "Hammer masih bertahan di middle bollinger band. MACD masih bergerak turun dengan histogram negatif yang memendek," kata Rheza.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, IHSG akan berada di kisaran 4.903-5.021 pada Rabu pekan ini. "Target resistance terdekat berada pada level 4.998 dan resistance berikutnya di level 5.021. Selama IHSG tidak ditutup di bawah level support 4.903 maka masih akan berlanjut kenaikannya," kata William.

Rekomendasi Saham

William mengatakan, saham-saham yang dapat dicermati pelaku pasar antara lain saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Sedangkan Rheza merekomendasikan saham berkapitalisasi besar untuk menjadi perhatian pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Rekomendasi Teknikal

Analis PT HD Capital, Yuganur Widjanarko memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk pada awal pekan ini. Ia menuturkan, koreksi terakhir untuk emiten perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mulai menemui kestabilan harga dengan tidak adanya level terbawah baru di Rp 10.125.

"Rekomen akumulasi secara moderat untuk reli kembali ke high lama di Rp 10.950. Buy dengan trading target Rp 10.925," kata Yuganur.

Yuganur merekomendasikan, entry (1) Rp 10.250, entry (2) Rp 10.150, dan cut loss point Rp 10.050. (Ahm/)