Liputan6.com, Jakarta - Laju IHSG masih berpotensi menguat dalam jangka pendek dan menengah ditunjang dari sentimen suku bunga acuan dan dana asing yang masuk ke pasar modal Indonesia.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, masa koreksi IHSG yang wajar memberikan peluang untuk mengakumulasi pembelian saham pada saat proses kenaikan IHSG. Pola kenaikan IHSG masih ditunjang oleh arus dana asing yang terus mengalir.
Baca Juga
"Support IHSG masih terjaga aman di atas 4.908 dengan target resistance tujuan pada level 5.002. IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan ditunjang oleh data BI rate yang akan dirilis pada pekan depan," ujar William, dalam ulasannya, Kamis (5/6/2014).
Advertisement
Analis PT HD Capital, Yuganur Widjanarko mengatakan, tekanan rupiah terhadap IHSG hanya sesaat. IHSG masih berpeluang menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini.
"IHSG akan berada di level support 4.861-4.784 dan resistance 5.020-5.070-5.120," tutur Yuganur.
Sementara itu, Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, IHSG sempat bergerak naik dan masuk dalam target resistance 4.940-4.954, namun ditutup di bawah level itu. Aksi jual memanfaatkan kenaikan sebelumnya membuat IHSG sulit melanjutkan kenaikan.
"Dengan pelemahan yang terjadi tentu akan membuka peluang penurunan lanjutan. Tetapi kondisi itu dapat berbeda jika laju bursa saham global dapat bergerak naik. Laju IHSG masih akan variatif dengan pelemahan tipis," kata Reza.
Reza memperkirakan, rentang support di kisaran 4.915-4.925 dan resistance 4.945-4.958. "Doji star masih bertahan di middle bollinger band. MACD masih melandai dengan histrogram negatif yang mendatar," ujar Reza.
Rekomendasi Saham
Yuganur memilih empat saham yang dapat dicermati pelaku pasar. Empat saham itu antara lain PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Harum Energy Tbk (HRUM).
Sedangkan William memilih saham untuk perdagangan saham Kamis pekan ini antara lain PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) untuk dicermati pelaku pasar. Menurut Yuganur, emiten batu bara telah turun cukup jauh selama setahun terakhir mulai membentuk uptren baru untuk memperbaiki gambaran teknikal.
"Rekomen melakukan posisi beli di lower end support trend channel naik secara moderat," kata Yuganur.
Yuganur merekomendasikan entry (1) Rp 2.420, entry (2) Rp 2.380, dan cut loss point Rp 2.340. (Ahm/)