Liputan6.com, Jakarta - Pelaku pasar diperkirakan masih menahan diri untuk masuk ke bursa saham apalagi menjelang pesta bola dunia 2014 pada akhir pekan kedua Juni 2014. Meski demikian, IHSG ada peluang menguat tipis selama sepekan.
Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada menuturkan, IHSG sempat di kisaran target support 4.850-4.900, dan ditutup hanya terpaut tipis dari kisaran tersebut. Rilis data ekonomi seperti suku bunga acuan/BI Rate diharapkan dapat dimanfaatkan pelaku pasar untuk mengambil kesempatan kembali masuk ke bursa saham.
Namun, Reza menyarankan pelaku pasar tetap waspada terhadap sentimen yang ada terutama berkaitan dengan politik, dan jelang dimulainya piala dunia 2014.
Advertisement
"IHSG akan berada di rentang support 4.870-4.900 dan resistance 4.965-4.978. IHSG membentuk pola menyerupai bullish harami di atas middle bollinger bands. MACD mulai tertahan kenaikannya dengan histogram positif yang mendatar," kata Reza, dalam ulasannya, Senin (9/6/2014).
Reza menuturkan, ada sejumlah data ekonomi yang akan menjadi perhatian pelaku pasar pada pekan ini. Dari Amerika Serikat, rilis data ekonomi yang akan keluar seperti penjualan ritel, klaim pengangguran, inventaris bisnis, aplikasi kredit perumahan. Â
Selain itu, dari Korea Selatan akan keluar data tingkat pengangguran, keputusan suku bunga acuan. Sedangkan dari Jepang akan keluar data ekonomi neraca transaksi berjalan, pertumbuhan ekonomi, dan tingkat kepercayaan konsumen.
Adapun saham-saham yang dapat dicermati pelaku pasar selama sepekan antara lain saham PT Adaro Enery Tbk (ADRO), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Charoen Pokpand Indonesia Tbk (CPIN).
IHSG menguat 43,27 poin (0,88%) atau lebih tinggi dari sebelumnya yang melemah 79,15 poin (1,59%). IHSG ditutup naik tipis 1,6 poin (0,03%) ke level 4.937,17 pada Jumat 6 Juni 2014. Semua indeks utama mayoritas menguat yang dipimpin indeks saham JII naik 1,46%, indeks IDX 30 menguat 1,27%, dan indeks saham LQ45 menguat 1,1%.
Sementara itu, indeks saham sektoral cenderung variatif dengan penguatan dipimpin indeks saham perdagangan yang naik 2,65%, diikuti indeks saham konsumer 2,33%, dan indeks saham industri dasar sebesar 2,14%. Sementara itu, indeks sektor saham yang melemah antara lain indeks saham properti sebesar 1,56% dan indeks sektor saham infrastruktur sebesar 0,87%. (Ahm/)