Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan masih bergerak variatif pada pekan kedua Juni 2014. Minim sentimen melanda bursa saham sehingga laju IHSG diperkirakan sulit untuk naik.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, IHSG cenderung bergerak variasi. Kisaran IHSG di level support 4.913-4.926 dan level resistance 4.950.
Baca Juga
"IHSG sulit untuk berkembang karena minim sentimen. Bila IHSG ditutup di bawah 4.913 maka itu kurang baik untuk IHSG. Pelaku pasar dapat buy on weakness untuk saham pilihan bila IHSGÂ di kisaran 4.750-4.850," ujar Satrio, Senin (9/6/2014) saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement
Satrio mengatakan, bila investor asing masih melakukan aksi jual maka itu juga memberikan tekanan untuk IHSG.
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, perjalanan naik IHSG sedikit tertunda, sehingga masa konsolidasi harus dilewati dengan penuh kesabaran.
Kekuatan IHSG naik masih cukup besar ditunjukkan oleh pergerakan IHSG yang dapat ditembus di resistance 4.947 pada Jumat 6 Juni 2014. IHSG akan berada di level support 4.920 dan level resistance 4.998 pada perdagangan saham Senin pekan ini.
"Akumulasi bisa dilakukan sembari menunggu proses reli naik lanjutan dari IHSG, dan penantian rilis data BI Rate menjadi katalis segar pada pekan ini," ujar William.
Rekomendasi Saham
William memilih saham-saham berkapitalisasi besar untuk dicermati pelaku pasar pada pekan ini. Saham-saham kapitalisasi besar itu antara lain saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Sedangkan Satrio memilih sektor saham batu bara untuk dapat dicermati oleh pelaku pasar. Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko memilih saham-saham berkapitalisasi besar seperti saham PT Astra International Tbk (ASII), PGAS, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Indika Energy Tbk (INDY).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Koreksi selama tiga hari di emiten BUMN distributor gas dan operator pipa ini sudah mereda ke pattern minor upward retracement dengan target di Rp 5.550.
"Rekomendasi beli dalam proses perbaikan tren medium term," kata Yuganur.
Yugamur merekomendasikan, entry (1) Rp 5.375, entry (2) Rp 5.325, dan cut loss point Rp 5.275. (Ahm/)