Liputan6.com, Jakarta - Anak usaha PT Modern Internasional Tbk (MDRN) yaitu PT Modern PutraIndonesia mendirikan anak usaha baru yaitu PT Modern Bangun Sarana.
Direktur PT Modern Internasional Tbk, Bong Kon Bui menuturkan, pendirian anak usaha ini untuk menangani pembangunan dan renovasi gerai-gerai 7-Eleven. Total modal disetor dari PT Modern Bangun Sarana ini sekitar Rp 2,5 miliar. PT Modern PutraIndonesia menjadi pemegang saham mayoritas dari PT Modern Bangun Sarana dengan kepemilikan sahamnya sejumlah 99,99%.
Baca Juga
Pada awal 2014, perseroan telah meningkatkan modal sekitar Rp 200 miliar kepada PT Modern Putra Indonesia. Peningkatan modal ini untuk mengembangkan gerai 7-Eleven dan memperkuat modal.
Advertisement
Perseroan berencana membuka sekitar 96 outlet baru 7Eleven pada 2014. Dana yang dibutuhkan untuk membangun outlet baru itu sektiar Rp 400 miliar. Hingga November 2013, perseroan telah memiliki sekitar 144 outlet 7-Eleven.
PT Modern Internasional Tbk memiliki sejumlah anak usaha bergerak di industri perdagangan dan jasa, investasi dan sewa beli. Salah satu anak usahanya yang gencar melakukan ekspansi yaitu PT Modern Putra Indonesia yang mengelola outlet 7 Eleven. Perseroan memiliki sekitar 99,99% saham di PT Modern Putra Indonesia.
Anak usaha perseroan lainnya yaitu PT Fresh Food Indonesia yang bergerak di industri dan perdagangan khususnya industri makanan terutama kue dan roti. Lalu ada PT Modern Data Solusi yang bergerak di usaha perdagangan dan jasa meliputi alat fotografi, elektronik, mesin foto kopi dan suku cadangnya.
Perseroan juga memiliki saham sekitar 99,99% saham di PT Modern Pangan Indonesia yang bergerak di usaha perdagangan makanan dan minuman, serta PT Modern Photo Industry yang bergerak di perusahaan investasi terutama industri pengolahan dan perdagangan barang fotografi.
PT Modern Internasional Tbk membukukan penjualan bersih naik 15,7 persen menjadi Rp 339,96 miliar hingga Maret 2014. Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), kontribusi penjualan terbesar perseroan berasal dari outlet 7Eleven mencapai Rp 226,84 miliar hingga Maret 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 196,75 miliar.
Lalu laba perseroan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 6,91% menjadi Rp 17,96 miliar sepanjang tiga bulan pertama 2014. (Ahm/)