Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak melemah seiring pelaku pasar menanti keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS).
Riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, indeks saham akan dipengaruhi dengan dirilisnya data industrial production Amerika Serikat (AS) pada Mei yang diperkirakan naik ke 0,5 persen Month on Month dibandingkan level sebelumnya minus 0,6 persen MoM. Sementara itu, pasar masih menantikan keputusan FOMC yang akan dirilis pada Kamis pekan ini.
"IHSG akan bergerak melemah di level 4.850-4.916," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas, Selasa (17/6/2014).
Advertisement
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securites, William Suryawijaya mengatakan, IHSG masih melanjutkan fase konsolidasi berkepanjangan, ditunjang oleh efek pelemahan bursa regional dan minimnya sentimen positif dalam negeri.
"IHSG berpotensi untuk kembali melanjutkan pelemahan dengan menjajal support berikutnya pada 4.865, jika support ini tidak dijebol maka pola technical rebound akan terlihat, dan kembali menuju resistance 4.928," ujar William.
Ia menambahkan, jika dijebol dalam jangka pendek maka IHSG berpotensi memasuk fase sideways. Potensi kenaikan secara teknikal belum terlihat terlalu besar dibandingkan tekanan koreksi pada Senin 16 Juni 2014.
Untuk rekomendasi saham, William mengatakan, saham-saham yang dapat dicermati pelaku pasar antara lain saham PT London Sumatera Tbk (LSIP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).
IHSG turun 41,20 poin (0,83 persen) ke level 4.885,45. Level IHSG sempat berada di level tertinggi 4.929 dan level terendah 4.880. Transaksi harian perdagangan saham pun cenderung sepi hanya sekitar Rp 3,9 triliun. (Ahm/)