Sukses

Gerak IHSG Bakal Variatif, Tujuh Saham Layak Dipertimbangkan

Sejumlah saham kapitalisasi besar dapat menjadi pilihan pelaku pasar di tengah minim sentimen di bursa saham.

Liputan6.com, Jakarta - Rilis data ekonomi dari Jepang dan Amerika Serikat diperkirakan mempengaruhi laju indeks saham. Dengan sentimen ekonomi global itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak variatif.

"Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, indeks saham akan bergerak variatif di level 4.876-4.920," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas, Rabu (18/6/2014).

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, konflik berkelanjutan di Irak turut mempengaruhi harga minyak mentah dunia, dan memberikan sentimen ke indeks saham. Dari Amerika akan merilis data inflasi pada Mei yang diperkirakan berada di level 1,76 persen Year on Year (YoY) dibandingkan bulan sebelumnya pada level 1,8 persen YoY.

"Sementara itu, Jepang juga akan merilis kebijakan moneter BoJ dan data neraca perdagangan Jepang yang diprediksi defisit," tulis riset itu.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, saat ini kekuatan naik IHSG kembali membesar. Hal itu ditunjukkan dengan level support kuat 4.876 yang belum dapat dijebol.

"IHSG berpotensi untuk menembus level resistance 4.921 ditunjukkan oleh penutupan IHSG pada Selasa di atas resistance terdekat 4.902 sehingga usaha melepaskan diri dari fase konsolidasi terlihat cukup besar peluang keberhasilannya," kata William.

Ia menambahkan, strategi yang layak diterapkan untuk sementara ini masih sebatas investasi dengan waktu jangka pendek hingga IHSG keluar dari fase konsolidasi.

Rekomendasi Saham

William merekomendasikan sejumlah saham berkapitalisasi besar pada Rabu pekan ini. Saham itu antara lain saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Sedangkan riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan saham-saham menjadi pilihan antara lain saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan ANTM

Rekomendasi Teknikal

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko memilih saham PT Holcim Tbk (SMCB) pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Ia menuturkan, fase konsolidasi dalam pola minor uptren baru yang dapat digunakan untuk posisi beli bagi perbaikan tren medium term yang sedang berlangsung.

"Rekomendasi beli dengan trading target Rp 2.650," kata Yuganur.

Ia merekomendasikan entry (1) Rp 2.555, entry (2) Rp 2.530 dan cut loss point Rp 2.490. (Ahm/)