Sukses

Sentimen The Fed Bakal Pengaruhi Gerak IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan kembali melemah seiring masih ada kekhawatiran dari domestik dan luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan dapat melanjutkan pelemahan. Hal ini seiring belum ada sentimen positif yang menggerakkan indeks saham.

Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada mengatakan, IHSG bertahan di kisaran target support 4.875-4.889. Meski turun tipis namun pergerakan ini dapat memicu pelemahan lanjutan jika pelaku pasar untuk kembali berbalik melancarkan aksi jualnya.

"Kekhawatiran berlebihan tentu akan membuat IHSG sulit untuk bangkit," ujar Reza, dalam ulasannya, Kamis (19/6/2014).

Reza memproyeksikan, IHSG berada di rentang support 4.875-4.879 dan resistance 4.890-4.910 pada perdagangan saham Kamis pekan ini. "Bearish separating lines di bawah middle bollinger band. MACD masih bergerak turun dengan histogram negatif yang mendatar," kata Reza.

Sementara itu, Analis PT Sucorinvest Central Gani, Pan Tjek Djan memproyeksikan, IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan melemah.  Ada sejumlah faktor yang menekan IHSG baik dari sentimen internal dan eksternal. Pertama, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan rupiah itu dipicu dari kekhawatiran terhadap neraca transaksi perdagangan karena impor melonjak sehingga menekan rupiah.

Sedangkan sentimen ekternal yang mempengaruhi pelaku pasar yaitu hasil pertemuan FOMC. Pelaku pasar memperkirakan bank sentral Amerika Serikat (AS) tetap mengurangi program pembelian obligasinya. "Dengan pengurangan stimulus akan membuat dolar menguat terhadap mata uang lainnya," kata Pang Tjek Djan saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, pelaku pasar cenderung tidak ingin bertransaksi saham dalam jangka panjang menjelang pemilihan Presiden yang masih diliputi ketidakpastian. Hal itu membuat pasar saham lesu sehingga perdagangan saham cenderung melemah di awal sesi lalu kemudian indeks saham diangkat pada akhir perdagangan saham.

"Selain itu harga mentah karena ketegangan di Irak juga memberikan tekanan. Sentimen positif belum ada yang mempengaruhi IHSG," kata Pang Tjek Djan.

Untuk rekomendasi saham pada perdagangan saham Kamis pekan ini, Pang Tjek Djan memilih beli saham PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

IHSG ditutup melemah 21,65 poin (0,44 persen) ke level 4.887,86 pada perdagangan saham Rabu 18 Juni 2014. IHSG sempat berada di level tertinggi 4.906 dan level terendah 4.881. Nilai tukar rupiah melemah per dolar Amerika Serikat hingga tembus level 12 ribu memberikan kekhawatiran pelaku pasar. (Ahm/)