Sukses

IHSG Menghijau, Delapan Saham Layak Dicermati

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ada peluang menguat, sejumlah saham kapitalisasi besar jadi pilihan.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada awal pekan ini. Hal itu didukung dari teknikal dengan IHSG ditutup di atas level terendah 4.866 pada akhir pekan lalu.

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menuturkan, IHSG berpotensi kembali menguat. Penutupan IHSG secara mingguan di atas low 4.866 cukup positif untuk memberikan indikasi ada tenaga untuk indeks saham.

"IHSG akan berada di level support 4.820-4.750 dan level resistance 4.980-5.020-5.070 pada perdagangan saham awal pekan ini," ujar Yuganur dalam ulasannya, Senin (23/6/2014).

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan,  IHSG berpotensi menguji support 4.839 terlihat cukup besar. Namun peluang untuk menjebol level support itu masih belum terlihat terlalu besar untuk jangka menengah pola pergerakan IHSG belum terlalu berubah banyak.

"IHSG masih enggan untuk beranjak dari fase konsolidasi di saat dana asing masih masuk berlangsung. IHSG akan berada di kisaran 4.839-4.900," tutur William.

William menilai, pergerakan IHSG masih dalam tren naik. Akan tetapi masa-masa konsolidasi selalu terlihat di sela perjalanan naik untuk IHSG.

Laju IHSG masih dipengaruhi efek 4 P yaitu pelemahan nilai tukar, pendaftaran siswa baru, piala dunia, dan pemilihan Presiden dalam sepekan ini. Hal itu membuat IHSG menguat terbatas.

"Pergunakan masa-masa seperti ini untuk akumulasi dengan bobot investasi medium," ujar William.

Sementara itu, dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan bergerak melemah di level 4.835-4.876 pada awal pekan ini. Sejumlah rilis data ekonomi global dan sentimen politik akan mempengaruhi IHSG.

Eropa akan merilis data markit manufacturing PMI yang diperkirakan berada di level 53,02 dibandingkan sebelumnya di level 52,2. Sementara itu, debat calon presiden dan calon wakil presiden mengenai politik internal dan ketahanan nasional pada Minggu 22 Juni 2014 turut memberikan sentimen terhadap indeks saham.

Rekomendasi Saham

Yuganur memilih empat saham untuk diperhatikan oleh pelaku pasar pada awal pekan ini. Saham-saham itu antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).

"Rekomendasi beli untuk empat saham itu," ujar Yuganur.

William merekomendasikan sejumlah saham berkapitalisasi besar yang dapat diperhatikan oleh pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PT Wijaya Karya Tbk pada awal pekan ini. Menurut Yuganur, gerak saham WIKA masuk fase koreksi break low di emiten WIKA tertahan oleh aksi bargain hunting rekomendasi beli untuk swing back ke moving average 20 harian di level Rp 2.300.

"Rekomendasi beli dengan trading target Rp 2.300," kata Yuganur.

Yuganur merekomendasikan saham WIKA untuk masuk di level entry (1) Rp 2.185, entry (2) Rp 2.165, dan cut loss poin Rp 2.135. (Ahm/)