Sukses

Laju Saham Indosat Terus Menguat

Saham PT Indosat Tbk naik 2,24 persen ke level Rp 3.885 per saham pada penutupan sesi pertama perdagangan saham hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Indosat Tbk (ISAT) masih melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Sentimen politik masih mempengaruhi gerak saham PT Indosat Tbk.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Selasa (24/6/2014), saham ISAT naik 2,24 persen ke level Rp 3.885 per saham. Saham ISAT sempat dibuka di level harga Rp 3.820 per saham dari penutupan perdagangan saham Senin 23 Juni 2014 di kisaran Rp 3.800 per saham.

Saham ISAT sempat menyentuh level tertinggi Rp 3.910 per saham dan level terendah Rp 3.820 per saham pada sesi pertama hari ini. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 354 kali dengan nilai transaksi perdagangan saham Rp 5 miliar.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, penguatan saham ISAT memang didorong dari rencana calon presiden nomor urut dua Joko Widodo yang ingin membeli kembali saham (buyback) PT Indosat Tbk. Hal itu menanggapi pertanyaan calon presiden nomor urut satu Prabowo Subianto soal penjualan saham PT Indosat Tbk saat masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Meski demikian, pembelian kembali saham itu dilakukan dengan harga wajar.

"Saham Indosat memang banyak dikaitkan dengan hasil debat calon presiden terutama ketika Joko Widodo bilang mau buyback," ujar William, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (24/6/2014).

William mengatakan, meski demikian penguatan saham ISAT hanya sementara. Hal itu mengingat pelaku pasar juga akan melihat hasil kinerja PT Indosat Tbk pada 2014.

Selain itu, pelaku pasar juga akan melihat perkembangan ekspansi usaha yang dilakukan PT Indosat Tbk ke depan untuk mengembangkan jaringan. William menilai, pengembangan jaringan PT Indosat Tbk masih tertinggal dibandingkan provider telekomunikasi lainnya.

PT Indosat Tbk memiliki total BTS sekitar 26.255 pada kuartal I 2014 dari periode sama tahun sebelumnya 24.280. Sementara itu, BTS Telkomsel mencapai sekitar 77.800 BTS di seluruh Indonesia.

Lalu kinerja PT Indosat Tbk juga masih belum terlalu baik. PT Indosat Tbk mencatatkan rugi sekitar Rp 2,78 triliun pada 2013 dari periode sama tahun 2012 untung Rp 375,10 miliar. Namun, akhirnya perseroan mencatatkan untung sekitar Rp 800,11 miliar pada kuartal I 2014 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 71,14 miliar. Namun liabilitas perseroan mencapai Rp 36 triliun pada 31 Maret 2014.

"Keuntungan Indosat pada kuartal pertama 2014 lebih didorong penjualan saham Tower Bersama. Dana itu digunakan untuk belanja modal. Jadi pelaku pasar akan menunggu strategi perseroan ke depan," kata William.

William merekomendasikan beli untuk saham PT Indosat Tbk. Menurut William, saat ini harga saham ISAT cukup rendah. (Ahm/)