Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan pernah menyatakan keinginannya untuk membeli kembali saham (buyback) PT. Telekomunikasi Indonesia Selular (Telkomsel), anak perusahaan dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), yang dijual kepada asing.
 "Saya cuma pernah kasih statement jajaki buyback Telkomsel. Tapi karena harganya mahal, akhirnya tidak jadi," jelasnya di Jakarta, Rabu (25/6/2014). Saat ini kepemilikan TLKM pada Telkomsel sebesar 65 persen, sedangkan sisanya sebesar 35 persen dimiliki oleh Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (SingTel).
Sedangkan untuk buyback PT Indosat Tbk (ISAT), Dahkan mengaku bahwa BUMN tak ada kepentingan untuk melakukannya. "Indosat bukan BUMN, sehingga tidak bisa memberikan pencerahan. Saya nggak pernah memperhatikan Indosat kecuali masalah satelitnya," tuturnya.
Langkah Dahlan tersebut berbeda dengan langkah Joko Widodo (Jokowi) jika terpilih menjadi presiden Republik Indonesia pada pemilu 9 Juli nanti. Dalam debat capres yang berlangsung Minggu (22/6/2014) malam lalu, Jokowi mengaku akan membeli kembali saham Indosat untuk pertahanan nasional.
Menanggapinya, pengamat ekonomi Faisal Basri mengatakan, pernyataan calon presiden dari poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut jangan diartikan sebagai sebuah keharusan jika ia terpilih menjadi presiden.
"Pak Jokowi bilang, kalau ekonomi Indonesia bagus, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) naik, maka kita mampu beli lagi. Tapi tidak otomatis dibeli," ujarnya. (Fik/Gdn)
Dahlan Iskan Pernah Ingin Beli Telkomsel
Sedangkan untuk bayback PT Indosat Tbk (ISAT), Dahkan mengaku bahwa BUMN tak ada kepentingan untuk melakukannya.
Advertisement