Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai masih dalam fase konsolidasi. Meski demikian, IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan dalam jangka pendek.
Hal itu disampaikan Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya, dalam ulasannya yang dikutip Selasa (1/7/2014).
William mengatakan, IHSG dapat bertahan di atas resistance 4.871. Hal itu didukung dari dana investor asing yang kembali masuk dalam jumlah besar. Namun hal itu belum dapat dipastikan melepas IHSG dari fase konsolidasi.
Advertisement
"IHSG menuju resistance 4.903 dengan batasan support 4.842. Dengan kekuatan naik bertambah seiring adanya inflow," kata William.
Sementara itu, pengamat pasar modal Alfred Nainggolan optimistis IHSG bakal bergerak positif. Hal itu didukung dari nilai tukar rupiah yang akan menguat. Rilis data ekonomi seperti inflasi juga akan mempengaruhi indeks saham.
"Kami optimistis IHSG membaik didukung dari pengumuman BPS (Badan Pusat Statistik).Inflasi bakal terkendali," tutur Alfred saat berbincang dengan Liputan6.com.
Selain itu, Alfred menambahkan, jelang pemilihan Presiden juga akan menambah sentimen ke bursa saham. Sedangkan sentimen luar negeri seperti wacana kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve juga belum akan terlalu menekan IHSG.
"Pada perdagangan saham Selasa pekan ini, IHSG berada di rentang support 4.840 dan resistance 4.930," kata Alfred.
Untuk rekomendasi saham, Alfred memilih sejumlah saham seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Lalu ada saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yang dapat dicermati pelaku pasar. (Amd/Ahm)