Liputan6.com, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyetujui rencana penawaran saham baru atau rights issue dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
RUPSLB PT Bumi Resources Tbk tersebut selesai pada Senin (30/6/2014) malam. "Tadi disetujui untuk rights issue 99 persen pemegang saham yang hadir," ujar Komisaris PT Bumi Resources Tbk, Anton Setianto Soedarsono usai RUPSLB.
Baca Juga
Perseroan yang bergerak di usaha batu bara ini melepas sekitar 32,77 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 100. Harga pelaksanaan rights issue ini sebesar Rp 250. Total dana yang akan diraup dari rights issue sekitar Rp 8,04 triliun. Bila pemegang saham tidak mengeksekusi haknya maka kepemilikan pemegang saham terdilusi sekitar 55,75 persen kepemilikan sahamnya.
Advertisement
Jumlah itu lebih tinggi dari target semulai sekitar 26,17 miliar saham dengan target dana Rp 6,54 triliun pada prospektus awal.
Adapun perseroan menunjuk PT Danatama Makmur sebagai pembeli rights issue. Danatama bakal menyerap maksimal 2,04 miliar saham. Bila mengeksekusi haknya, Danatama akan memiliki 5,58 persen saham PT Bumi Resources Tbk.
Selain itu, bila ada saham yang tak terserap maka sekitar 13,8 miliar saham baru akan dialokasikan ke sejumlah pihak. Sekitar 6,9 miliar saham akan diberikan kepada Long Haul Holdings Limited. Lalu sekitar 6,9 miliar saham diberikan kepada Castleford Investment Holdings Ltd.
Direktur PT Bumi Resources Tbk Dileep Srivastava menuturkan, para pihak yang menyerap saham itu sepakat untuk konversikan pinjamannya menjadi saham BUMI.
"Penyerap saham rights issue telah mengkonfirmasi pinjaman mereka sekitar US$ 150 juta untuk konversi menjadi saham BUMI," kata Dileep, saat dihubungi Liputan6.com.
Dana hasil right issue akan digunakan untuk modal kerja perseroan sekitar US$ 15 ,8 juta. Kemudian perseroan menggunakan sekitar US$ 48 juta untuk merealisasikan program untuk Blok 13 dan Blok R2 di Gallo Oil yakni anak usaha perseroan. Perseroan juga akan menggunakan sekitar US$ 150 juta untuk melunasi hutang ke CDB, Asis Bank, Credit Suisse, Deutsche Bank.
Tak hanya itu, perseroan juga menganggarkan dana hasil penawaran saham sebesar US$ 32,58 juta untuk melaksanakan feasbillity study konsesi tembaga dan emas oleh PT Gorontalo Minerals.
Sisanya akan digunakan sekitar US$ 150 juta untuk pelunasan sebagian fasilitas pinjaman dari China Investement Corporation (CIC) melalui Country Forest Limited pada 18 September 2009. Juga digunakan untuk melakukan pelunasan seluruh hutang perseroan kepada Castleford Investment Holdings. (Amd/Ahm)