Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada sesi pertama 2014 di tengah pengumuman rilis inflasi Juni 2014. Selain itu, aksi jual yang dilakukan oleh pelaku pasar domestik juga menambah tekanan.
Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Selasa (1/7/2014), IHSG melemah 4,89 poin atau 0,10 persen ke level 4.873,69. Indeks saham LQ45 turun 0,08 persen ke level 822.
Sebagian indeks saham utama cenderung merah kecuali indeks saham JII naik 0,10 persen ke level 655 dan indeks saham DBX menguat 0,37 persen ke level 715.
Advertisement
Pelemahan indeks saham ini didorong dari 121 saham melemah. Sementara itu, 104 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Adapun 88 saham diam di tempat. IHSG dibuka melemah ke level 4.877,65. IHSG sempat berada di level tertinggi 4.883,46 dan level terendah 4.862,42.
Total frekuensi perdagangan saham mencapai 83.292 kali dengan volume perdagangan saham 4,93 miliar saham. Nilai transaksi harian perdagangan saham Rp 8,12 triliun.
Di pasar negosiasi terjadi crossing saham PT Apexindo Tbk (APEX) mencapai Rp 6,6 triliun. Harga saham APEX yang ditransaksikan Rp 2.862 per saham. Volume perdagangan saham 6.319.932
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham merah dengan sektor saham perkebunan turun 1,3 persen, sektor saham keuangan melemah 0,33 persen, dan sektor saham konstruksi tergelincir 0,18 persen.
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 469 miliar. Sementara itu, investor lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 400 miliar.
Saham-saham yang mencetak keuntungan pada sesi pertama hari ini antara lain saham IATA naik 16,18 persen menjadi Rp 79, saham MLIA naik 13,46 persen ke level Rp 590 per saham, dan saham APLI menguat 12,68 persen ke level Rp 80 per saham.
Sedangkan saham BTEK turun 10,33 persen ke level Rp 1.345 per saham, saham IMJS melemah 9,3 persen ke level Rp 680 per saham, dan saham MBTO melemah 6,25 persen ke level Rp 240 per saham.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan laju inflasi pada Mei 2014 mencapai 0,43 persen. Adapun laju inflasi year on year atau untuk periode Juni 2013 hingga Juni 2014) tercatat 6,7 persen. Sedangkan laju inflasi secara tahun kalender tercatat 1,99 persen.
Kepala BPS, Suryamin menjelaskan, inflasi bulan Juni pada tahun ini merupakan inflasi terendah sejak tahun 2010. Tercatat pada 2010 inflasi Juni di level 0,97 persen, di 2011 inflasi juni tercatat 0,55 persen, di 2012 inflasi Juni di level 0,62 persen.
"Sedangkan tahun kemarin atau 2013 inflasi pada Juni tercatat 1,03 persen," jelas Suryamin. (Ahm/)