Sukses

Jelang Pilpres, Laju IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 4.854-4.910 pada Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat seiring sentimen positif dari neraca perdagangan Mei 2014 yang mencatatkan surplus US$ 69,9 juta.

"IHSG akan bergerak menguat di level 4.854-4.910 pada Rabu pekan ini," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas, Rabu (2/7/2014).

Dalam riset itu disebutkan sentimen ekonomi eksternal masih mempengaruhi indeks saham.  Rilis data ekonomi yang akan dikeluarkan seperti market manufacturing PMI Amerika Serikat (AS) Juni 2014 yang diestimasikan naik 1,1 ke level 57,5.

Lalu data ISM manufacturing PMI AS yang diperkirakan naik 0,14 ke level 55,54. Sedangkan dari Eropa akan merilis data pertumbuhan GDP yang diperkirakan naik 0,4 persen menjadi 0,9 Year on Year (YoY).

Sedangkan dari dalam negeri rilis data ekonomi mulai neraca perdagangan Mei 2014 sebesar US$ 69,9 juta dan rupiah masih mempengaruhi laju IHSG. Sementara itu, pengamat pasar modal Edwin Sinaga mengatakan, laju IHSG bakal mendatar. Hal itu karena belum ada tekanan dari bursa saham global yang menentukan gerak IHSG.

Namun IHSG masih memiliki peluang menguat seiring rilis data ekonomi Indonesia seperti inflasi dan neraca perdagangan Mei yang telah keluar Selasa kemarin.

"Namun ada isu lain yakni politik yang membuat indikator tak terlalu direspons," kata Edwin, saat dihubungi Liputan6.com.

Ia memperkirakan, IHSG berada di level support 4.872-4.845 dan level resistance 4.912-4.946.

IHSG ditutup menguat tipis 6,24 poin ke level 4.884,82 pada Selasa 1 Juli 2014, dan itu level tertinggi pada saat itu. Level terendah IHSG berada di kisaran 4.862,42. Investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 530 miliar sehingga dapat menopang penguatan indeks saham.

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menuturkan, IHSG mampu bertahan positif di tengah gempuran aksi jual minor pelaku pasar. Hal itu karena akibat penurunan indeks saham Dow Jones yang didorong dari rencana The Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga lebih cepat. Akan tetapi itu tidak terlalu mempengaruhi karena pelaku pasar cenderung mengakumulai saham menjelang pemilihan umum Presiden.

Yuganur memprediksikan, IHSG berada di level support 4.820-4.750 dan level resistance 4.920-4.980-5.070 pada Rabu pekan ini.
Adapun saham-saham pilihan untuk menjadi pertimbangan pelaku pasar, riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Jabar Banten Tbk (BJBR), PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP), dan PT Timah Tbk (TINS).(Amd/Ahm)

Video Terkini