Sukses

Perolehan Dana dari Pasar Modal Merosot Gara-gara Suku Bunga?

Jumlah perolehan dana dari penerbitan saham baru dan obligasi relatif lebih kecil selama semester pertama 2014 dibandingkan 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Hoesen menilai, peningkatan suku bunga acuan menjadi 7,5 persen mempengaruhi emiten untuk menerbitkan obligasi. Dengan suku bunga cukup tinggi itu membuat kupon bunga yang ditawarkan harus tinggi sehingga biaya yang dikeluarkan manajemen jadi lebih besar.

"Lumayan memang banyak jumlahnya,tapi juga nilai kecil. Sama juga tahun lalu. Dari sisi jumlah, banyak sih, tahun lalu satu sekitar  60 an, yang tahun sebelumnya lebih kenceng lagi, memang mengalami penurunan karena tingkat suku bunga naik, yield juga naik," tukas dia.

Selain penerbitan obligasi yang relatif rendah, jumlah perolehan dana dari pencatatan saham terbaru juga relatif lebih kecil dibandingkan tahun 2013.  Menurut Hoesen, emiten baru yang tercatat pada 2014 sebagian besar memiliki modal relatif kecil.

Kondisi ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang terdapat beberapa perusahaan tambang dan konstruksi dengan modal besar yang mencatatkan sahamnya di BEI. Namun, Hoesen menuturkan, pencapaian itu terhitung cukup baik meski modal kecil, jumlah emiten yang masuk terhitung banyak.

"Kalau dari sisi jumlah ok, ini sudah 14 besok 1, Kamis 1, Jumat 2 jadi ada 4. Kalo sisi jumlah besar oke," kata dia, Jakarta, Senin (7/7/2014).

Hoesen mengatakan, hal serupa juga terjadi pada penerbitan surat utang atau obligasi. Dia  mengatakan, meski tahun ini jumlahnya lumayan namun nilainya terhitung kecil.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), dari total dana yang diperoleh dana dari penawaran saham perdana/initial public offering (ipo) sebesar Rp 3,95 triliun pada semester I 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,14 triliun.

Lalu perolehan dana dari rights issue/penawaran umum terbatas turun 40,96 persen menjadi Rp 10,74 triliun sepanjang semester I 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 18,19 triliun. Lalu waran turun 64,02 persen menjadi Rp 590 miliar pada semester I 2014.

Adapun total obligasi korporasi mencapai Rp 8,37 triliun hingga 30 Juni 2014 dibandingkan penawaran obligasi pada 2013 mencapai Rp 58,56 triliun. (Amd/Ahm)

Video Terkini