Sukses

Debut Perdana, Saham Batavia Prosperindo Naik Rp 105

Perseroan telah resmi mencatatkan saham perdana pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Batavia Prosperindo Internasional Tbk (BPII) menguat pada debut perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan saham Selasa (8/7/2014).

Pada pagi ini, saham BPII dibuka naik Rp 105 ke level Rp 605 dari harga saham perdana yang ditetapkan Rp 500 per saham. Saham BPII sempat berada di level tertinggi Rp 690 per saham dan level terendah Rp 545 per saham.

Harga saham BPII terakhir berada di level Rp 595-Rp 625. Dilihat dari harga saham perdana yang ditetapkan, harga saham perseroan yang bergerak di usaha keuangan ini telah naik sekitar 19 persen. Total frekuensi perdagangan saham mencapai 262 kali dengan nilai transaksi harian saham Rp 974 miliar.

PT Batavia Prosperindo International Tbk mencatatkan saham perdana di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten BPII. Perseroan yang bergerak di sektor keuangan ini merupakan emiten ke-15 yang tercatat di pasar modal Indonesia pada 2014. Dalam melakukan pencatatan saham ini, perseroan telah melepas 150 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 100.

Sementara itu, total saham pendiri yang dicatatkan sekitar 364,01 juta saham. Jadi total saham yang tercatat mencapai 514,01 juta saham. Untuk melakukan penawaran saham perdana ini, perseroan menunjuk PT Panin Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Harga saham yang ditawarkan perseroan Rp 500 dalam rangka initial public offering (IPO). Total dana yang diraup dari hasil penawaran saham perdana sekitar Rp 75 miliar. Dana hasil IPO digunakan untuk ekspansi usaha perseroan. Nilai kapitalisasi pasar saham yang terbentuk sebesar Rp 257 miliar.

Lewat IPO ini, pemegang saham perseroan mencapai 950 pihak. Pemegang saham perseroan setelah IPO antara lain Malacca Trust Limited sebesar 28,78 persen, East Capital Investments Pte Ltd sebesar 21,59 persen, Rudy Johansen sebesar 0,02 persen, dan publik kurang dari lima persen mencapai 29,18 persen.

Perseroan mencatatkan pendapatan turun 45,59 persen menjadi Rp 153,32 miliar pada 31 Desember 2013. Sementara itu, laba transaksi berjalan perseroan turun menjadi Rp 30,62 miliar pada 31 Desember 2013. (Ahm/)

Video Terkini