Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan meski terbatas pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, target resistance IHSG harus berada di level 5.176 agar mendorong indeks saham melanjutkan penguatan. Level support IHSG pun harus berada di level 5.002 yang wajib dijaga dengan aman sebagai penahan supaya tidak terjadi perubahan arah IHSG.
Pada perdagangan saham Kamis (10/7/2014), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 73,29 poin atau 1,45 persen ke level 5.098,01. Laju IHSG berada di level tertinggi 5.165,41 dan level terendah 5.072,98.
Advertisement
William menilai, pada akhir perdagangan kemarin memberikan signal posisi menurun, namun kekuatan naik IHSG masih terlihat membesar. Hal itu ditunjang oleh arus dana asing yang besar terus masuk ke pasar modal Indonesia.
Sementara itu, Kepala Riset PT Samuel Sekuritas, Muhammad Alfatih memproyeksikan, IHSG berpotensi melemah menjelang akhir pekan ini. Hal itu seiring adanya aksi jual yang akan dilakukan pelaku pasar.
"Kenaikan indeks saham sudah cukup besar. Ada potensi koreksi terlebih dahulu. Bila IHSG berada di level 5.100-5.200 memang harus hati-hati," ujar Alfatih saat dihubungi Liputan6.com, yang ditulis Jumat (11/7/2014).
Ia mengatakan, IHSG akan berada di kisaran support 5.050 dan resistance 5.160 pada Jumat pekan ini.
Rekomendasi Saham
William merekomendasikan sejumlah saham untuk diperhatikan pelaku pasar pada pekan ini. Saham-saham itu antara lain saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Bank Negara Indonesia Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Sedangkan Alfatih mengatakan, pelaku pasar dapat melakukan aksi jual untuk saham berkapitalisasi besar. Namun sisi lain ada sejumlah saham berpotensi menguat yaitu saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Charoen Phokpand Tbk (CPIN), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
Rekomendasi Teknikal
Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur WIdjanarko memilih saham PT Astra International Tbk untuk diperhatikan pelaku pasar. Proses kenaikan selama dua hari yang terlalu tajam di emiten ASII mengundang aksi jual untuk meredakan keadaan jenuh beli.
"Mencari support terbaru, akumulasi untuk kelanjutan tren naik pendek yang baru terbentuk. Pelaku pasar dapat akumulasi dengan trading target Rp 7.975," kata Yuganur.
Ia merekomendasikan saham ASII untuk masuk ke level pertama Rp 7.750, level kedua Rp 7.675, dan cut loss point Rp 7.625. (Ahm/)