Liputan6.com, Jakarta - Hasil final penghitungan suara pemilihan Presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih dinantikan pelaku pasar. Sentimen ini akan mendorong laju IHSG bertenaga meski terbatas.
Pengamat pasar modal, Reza Priyambada menuturkan, laju IHSG berada di sekitar target resistance 5.092-5.136. IHSG mencoba bertahan positif jelang sentimen yang sangat ditunggu yaitu hasil final KPU. Pelaku pasar masih menantikan keputusan KPU pada 22 Juli 2014, dan berharap tak diundur.
"Laju IHSG masih ada potensi melanjutkan kenaikan namun tetap mewaspadai aksi ambil untung yang dapat menahan potensi kenaikan lanjutan tersebut bila hasil KPU tidak sesuai harapan pasar," ujar Reza, dalam ulasannya yang ditulis, Selasa (22/7/2014).
Advertisement
Reza memperkirakan, IHSG akan berada di rentang support 5.098-5.118 dan resistance 5.145-5.155 pada Selasa pekan ini.
Ia menambahkan, IHSG akan cenderung bergerak di kisaran support di level 5.085-5.112 dan resistance di level 5.185 setelah 22 Juli 2014 dengan catatan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua Joko Widodo dan Jusuf Kalla memenangkan hasil Pilpres.
Hal senada disebutkan dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG akan menguat di level 5.092-5.170. Ada sejumlah sentimen yang akan mempengaruhi laju IHSG pada pekan ini.
"Indeks akan dipengaruhi dengan adanya hasil pengumuman Pilpres oleh KPU. Sementara itu, dari Rusia menyangkut sanksi ekonomi yang akan dikenakan oleh Amerika Serikat dan konflik berkelanjutan di Gaza turut memberikan sentimen," tulis riset PT Sinarmas Sekuritas.
Sementara itu, Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual mengatakan, penguatan indeks saham akan terbatas setelah pengumuman hasil pilpres oleh KPU. Hal itu karena ekspektasi dari hasil pemilu sudah direspons pasar. Namun pelaku pasar akan cenderung hati-hati untuk mengambil posisi mengingat ada kekhawatiran terhadap salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden yang tidak puas. Selain itu, pengumuman hasil pemilihan Presiden berjalan aman dapat memberikan sentimen positif untuk bursa saham.
"Kemungkinan adanya ketidakpuasan dari salah satu calon Presiden," kata David.
Untuk rekomendasi saham, Reza memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP), dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN).
Sedangkan PT Sinarmas Sekuritas mengimbau pelaku pasar saham untuk memperhatikan saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). (Amd/Ahm)