Sukses

Astra International Kantongi Pendapatan Rp 101 Triliun

Kontribusi terbesar perseroan disumbangkan dari divisi perkebunan pada semester I 2014.

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan pendapatan naik 8 persen menjadi Rp 101,5 triliun sepanjang enam bulan pertama 2014 dari periode sama sebelumnya Rp 94,3 triliun.

Pendapatan itu didukung dari kenaikan laba bersih. Perseroan mencatatkan laba bersih naik 11 persen dari Rp 8,8 triliun pada semester I 2013 menjadi Rp 9,8 triliun pada semester I 2014. Dengan melihat kinerja itu, laba bersih per saham mengalami kenaikan sebesar 11 persen menjadi Rp 242 per saham.

"Bisnis grup Astra mencatat hasil yang beragam pada semester I 2014. Meski pun volume operasional masih tinggi. Kinerja keuangan hingga akhir tahun diperkirakan masih baik, walau pun kompetisi pada pasar mobil dan harga batu bara diperkirakan masih rendah," ujar Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto, seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Kamis (24/7/2014).

Kontribusi kinerja perseroan terbesar dari divisi sektor perkebunan. Laba bersih perseroan naik 91 persen menjadi Rp 1,1 triliun. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang 79,7 persen sahamnya dimiliki oleh Perseroan melaporkan peningkatan  laba bersih sebesar 91 persen menjadi Rp 1,4 triliun.

Kemudian laba bersih divisi teknologi dan informasi sebesar 53 persen menjadi Rp 84 miliar. PT Astra Graphia Tbk sebagai perusahaan yang bergerak di teknologi informasi dan agen tunggal Fuji Xerox di Indonesia, yang 76,9 persen sahamnya dimiliki oleh Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp 110 miliar.

Lalu kontribusi ketiga terbesar lainnya dari divisi alat berat dan pertambangan. Laba bersih divisi alat berat dan pertambangan naik 41 persen menjadi Rp 2 triliun. PT United Tractors Tbk yang 59,5 persen sahamnya dimiliki oleh Perseroan melaporkan kenaikan pendapatan bersih sebesar 11 persen. Peningkatan laba bersih sebesar 42 persen menjadi Rp 3,3 triliun.

Pada urutan keempat, kontribusi laba bersih disumbangkan dari divisi jasa keuangan naik 15 persen menjadi Rp 2,5 triliun. Namun bila tidak memperhitungkan keuntungan dari akuisisi 50 persen saham Astra Aviva Life maka laba bersih divisi jasa keuangan turun sebesar lima persen menjadi Rp 2 triliun.

Pertumbuhan kuat terutama dari Federal International Finance, tertekan oleh penurunan kontribusi dari Asuransi Astra Buana. Adapun laba bersih divisi otomotif turun sebesar 9 persen menjadi Rp 4 triliun. Meski permintaan kendaraan bermotor tetap baik di semester I 2014, perang diskon yang masih berlanjut di pasar mobil memberikan dampak pada turunnya laba bersih.

"Kontribusi laba bersih dari bisnis grup komponen juga mengalami penurunan, menyusul turunnya kepemilikan saham Perseroan di Astra Otoparts dari 95,7 persen menjadi 80 persen pada kuartal II 2013," ujar Prijono.

Pada perdagangan saham Kamis pekan ini, saham ASII melemah 0,32 persen ke level Rp 7.675 per saham. Total frekuensi perdagangan sekitar 3.134 kali dengan nilai transaksi saham Rp 199,4 miliar. (Ahm/)

Â