Sukses

Indofood Raih Penjualan Rp 34 Triliun di Semester I

Kontribusi penjualan perseroan terbesar di grup produk konsumen bermerek mencapai 44% dari penjualan konsolidasi selama semester I 2014.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 34,4 persen menjadi Rp 2,29 triliun dari periode sama sebelumnya Rp 1,7 triliun.

Berdasarkan keterangan yang diterbitkan, Jumat (25/7/2014), kenaikan laba ini ditopang dari naiknya porsi kepentingan non pengendali seiring membaiknya kinerja grup Agribisnis. Marjin laba bersih naik sedikit menjadi 6,7 persen. Dengan tidak memperhitungankan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit tumbuh 26,7 persen menjadi Rp 2,25 triliun.

Kenaikan laba itu ditopang dari penjualan bersih naik 26,5 persen dari Rp 26,93 triliun menjadi Rp 34,07 triliun pada semester I 2014. Perseroan mampu mencatatkan laba kotor naik 44,8 persen menjadi Rp 9,36 triliun selama enam bulan pertama 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,46 triliun.

Marjin laba bruto naik menjadi 27,5 persen dari 24 persen. Hal ini karena naiknya laba kotor yang dicatat grup agribisnis dan kontribusi dari grup budi daya dan pengolahan sayuran. Meski terjadi kenaikan beban usaha, laba usaha tumbuh 50 persen menjadi Rp 4,39 triliun pada semester I 2014.

Marjin laba usaha meningkat menjadi 12,9 persen  pada semester I 2014 dari 10,9 persen dari periode sama tahun sebelumnya. Dengan melihat kondisi itu, laba per saham sebesar Rp 261.

Adapun kontribusi terhadap penjualan disumbangkan dari lima kelompok usaha strategis yang terbesar masih dari grup produk konsumen bermerek sebesar 44%. Lalu disusul Bogasari sebesar 24%, agribisnis sebesar 17%, distribusi dan budidaya sebesar 7 persen dan pengolana sayuran seebsar 8 persen dari penjualan bersih konsolidasi.

"Kinerja perusahaan secara organik juga bertumbuh dengan sehat didorong oleh meningkatnya kinerja grup agribisnis secara signifikan. Keuntungan grup agribisnis meningkat tiga kali lipat dikarenakan kenaikan produksi dan harga CPO," ujar Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Anthoni Salim. (Ahm/)