Liputan6.com, Jakarta - Rilis data makro ekonomi Indonesia cenderung mempengaruhi gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai libur Lebaran. IHSG diproyeksikan masih dalam fase konsolidasi pada awal perdagangan saham Senin (4/8/2014).
Menurut Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya, selama IHSG belum mampu menembus level resistance 5.165 maka pergerakan IHSG masih dalam fase konsolidasi.
Dana asing yang cenderung masih masuk ke pasar modal diprediksikan masih memberikan sentimen positif untuk gerak IHSG dalam jangka pendek hingga menengah.
Advertisement
Selain itu, pada awal pekan Agustus akan dirilis data makro ekonomi Indonesia yang diprediksikan masih stabil juga menjadi salah satu faktor pendorong dari kenaikan IHSG.
William menambahkan, rilis kinerja keuangan emiten juga masih akan memberi warna untuk indeks saham.
"IHSG akan berada di kisaran 5.054-5.165 pada Senin perdagangan saham pekan ini," ujar William dalam ulasannya, Senin (4/8/2014).
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko mengatakan, aksi jual pelaku pasar menjelang libur panjang Lebaran untuk mendiskon potensi tingginya inflasi Juli dan defisit neraca perdagangan Juni membuat IHSG terkoreksi minor dan bergerak sideways.
"Namun pada dasarnya masih rekomen beli untuk jual bila keadaan berbalik menjadi lebih positif," kata Yuganur.
Yuganur memproyeksikan, IHSG akan berada di level support 5.010-4.920 dan level resistance 5.145-5.250-5.350 pada perdagangan saham Senin pekan ini.
Rekomendasi Saham
Yuganur merekomendasikan sejumlah saham berkapitalisasi besar pada awal pekan pertama Agustus 2014. Saham-saham itu antara lain PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
"Rekomendasi beli untuk keempat saham itu," kata Yuganur.
Sedangkan William memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), BBNI, PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk untuk dapat dicermati pelaku pasar pada awal pekan ini. Menurut Yuganur, konsolidasi dua minggu terakhir dalam pembentukan pattern medium term uptrend baru dalam emiten bankBUMN ini berpotensi untuk break out ke target proyeksi di atas Rp 5.325.
Yuganur merekomendasikan, untuk masuk ke saham BBNI di level pertama Rp 5.050, level kedua Rp 5.010, dan cut loss point Rp 4.950.
"Rekomendasi beli saham BBNI dengan trading target Rp 5.325. Untuk saham BBNI dengan PE 2014 9X, PBV 1,9X, dan ROE 19 persen," ujar Yuganur. (Ahm/)