Sukses

Rupiah Bayangi IHSG, Tujuh Saham Layak Dipertimbangkan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguat terbatas karena rupiah masih melemah.Meski demikian, sektor saham tambang jadi pilihan.

Liputan6.com, Jakarta - Sentimen data makro ekonomi cukup positif diproyeksikan masih mempengaruhi gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Meski demikian, penguatan IHSG akan terbatas mengingat nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Analis PT Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan menilai, data makro ekonomi Indonesia masih sesuai target dan kinerja emiten cukup positif membuat optimisme pelaku pasar. Hal ini akan mendorong penguatan IHSG pada perdagangan saham Selasa (5/8/2014). Namun penguatan indeks saham cenderung terbatas.

"Tidak bisa dipungkiri masih ada hambatan untuk laju IHSG yaitu rupiah kembali melemah karena defisit neraca perdagangan. Hal itu membuat kekhawatiran pelaku pasar sehingga tidak terlalu agresif. Selain itu, belum ada sentimen utama tambahan yang mempengaruhi laju IHSG," kata Alfred, saat dihubungi Liputan6.com, yang ditulis Selasa (5/8/2014).

Alfred memproyeksikan, IHSG akan berada di level support 5.080 dan level resistance 5.155 pada Selasa pekan ini.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan, jika IHSG belum mampu berada di atas level resistance 5.165 maka fase konsolidasi masih belum berubah. "Level support 5.060 untuk hari ini, untuk time frame jangka menengah IHSG masih berada dalam jalur uptren. Potensi untuk menembus all time high pada 5.251 masih terbuka lebar hanya tinggal menunggu waktu," kata William.

Akan tetapi, William mengingatkan tetap perlu kewaspadaan dalam melakukan investasi dengan time frame jangka pendek.

Rekomendasi Saham

William merekomendasikan sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar yaitu saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA),PT London Sumatra Tbk (LSIP), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Sedangkan Alfred memilih sektor saham perbankan, pertambangan dan infrastruktur untuk dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain ADRO, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Rekomendasi Teknikal

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko merekomendasikan saham PT London Sumatra Tbk untuk jadi pertimbangan pelaku pasar. Menurut Yuganur, program bio diesel pemerintah diharapkan dapat mendongkrak sentimen di emiten perkebunan dengan kapitalisasi pasar saham terbesar kedua di sektornya.

"Dari posisi downtrend yang telah berlangsung selama dua minggu untuk berubah ke short term positif. Rekomendasi beli dengan trading target Rp 2.375," kata Yuganur.

Yuganur merekomendasikan untuk masuk level pertama Rp 2.100 per saham, level kedua Rp 2.055, dan cut loss point Rp 2.015 per saham.

IHSG ditutup naik 30,44 poin atau 0,59 persen ke level 5.119,24 pada perdagangan saham Senin 4 Agustus 2014. Hal ini dipicu dari data inflasi positif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan inflasi  Juli 2014 sebesar 0,93 persen Month on Month (MoM) dari estimasi konsensus 0,82 persen. Akan tetapi neraca perdagangan Indonesia masih mengalami defisit US$ 305,1 juta pada Juni 2014.(Ahm/)

Video Terkini