Sukses

IHSG Dibayangi Ekonomi RI Melambat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.075-5.150 pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Rilis data makro ekonomi Indonesia cenderung membayangi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham Rabu (6/8/2014).

Kepala Riset PT MNC Securities, Edwin Sebayang memprediksikan, laju IHSG cenderung menguat terbatas. Hal itu seiring rilis data ekonomi terutama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung melambat menjadi 5,12 persen dari perkiraan konsensus 5,2 persen pada kuartal II 2014.

"Karena itu paling dasar untuk tren ke depan. Pelaku pasar tak boleh berharap IHSG menguat secara signifikan lagi," ujar Edwin, seperti ditulis Rabu pekan ini.

Edwin menambahkan, perlambatan ekonomi membuat pelaku pasar khawatir terhadap kinerja emiten. Laba bersih perusahaan, menurut Edwin tidak akan tumbuh terlalu besar, hanya sekitar 14 persen. Dengan tekanan perlambatan ekonomi maka membuat para investor ragu mengambil keputusan untuk masuk ke bursa saham.

"Investor akan menghitung kembali portofolio, mereka akan melakukan valuasi. Mereka tak mau ambil besar lagi," ujar Edwin.

Hal senada dikatakan Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utamo. Gerak IHSG cenderung melemah dipengaruhi rilis data ekonomi yang melambat dan data keuangan perusahaan.

"IHSG akan berada di level resistance 5.150 dan support 5.075. Kalau di bawah 5.075 maka singal tidak bagus karena GDP di bawah harapan," tutur Satrio.

Untuk perdagangan saham Rabu pekan ini, Satrio memilih beberapa saham untuk dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Sedangkan Edwin memilih saham PT Bukit Asam Tbk, PT Harum Energy Tbk, WIKA, PTPP, PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL).

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  melemah 10,16 poin atau 0,20 persen ke level 5.109,08 pada perdagangan saham Selasa (5/8/2014). (Amd/Ahm)

Video Terkini