Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan masih cenderung melemah. Hal itu belum ada sentimen positif yang mempengaruhi IHSG, dan kemungkinan investor asing melanjutkan aksi jualnya.
"Proses tekanan masih akan berlanjut, penopang tekanan dari IHSG sekarang salah satunya adalah penantian terhadap BI yang disinyalir tetap," ujar Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya, dalam ulasannya, Senin (11/8/2014).
Ia mengatakan, gerak IHSG akan berusaha menguji level support 5.105 dan target resistance masih berada di level 5.086. William pun mengingatkan, investor jangka pendek sebaiknya tetap waspada terhadap tekanan yang masih akan berlanjut.
Advertisement
"Sedangkan untuk investor jangka panjang sekarang adalah masa bagus untuk melakukan pembelian dan penambahan ulang portofolio," tutur William.
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko mengatakan, pasar saham akan berbalik naik menuju resistance atas di level 5.125-5.165. Sedangkan level support di kisaran 5.050-4.980.
"Aksi beli kembali oleh pelaku pasar menahan koreksi IHSG untuk tidak bergerak terlalu jauh akibat tekanan pasar regional dan pelemahan rupiah," kata Yuganur.
Pengamat pasar modal, Reza Priyambada menuturkan, IHSG akan berada di rentang support 5.035-5.044 dan resistance 5.067-5.087 pada perdagangan saham Senin pekan ini. Menurut Reza, sentimen negatif silih berganti membuat IHSG sulit untuk kembali naik. Akan tetapi, potensi pelemahan lanjutan bisa saja tertahan jika pelaku pasar memanfaatkan pelemahan untuk melakukan aksi beli.
Rekomendasi Saham
Yuganur memilih sejumlah saham untuk dicermati pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain saham PT PP Tbk (PTPP), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Ace Hardware Tbk (ACES).
Sedangkan William merekomendasikan saham PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Ciputra Development Tbk untuk dipertimbangkan pelaku pasar. Menurut Yuganur, konsolidasi dalam perbaikan medium term tren di emiten properti milik grup Ciputra ini berpotensi breakout di atas Rp 1.270 dan membentuk minor uptren baru ke Rp 1.315.
Yuganur merekomendasikan masuk level pertama Rp 1.210, level kedua Rp 1.180, dan cut loss point Rp 1.155.
"Rekomendasi beli dengan trading target Rp 1.270-Rp 1.315," kata Yuganur. (Ahm/)