Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami koreksi terbatas pada perdagangan saham Jumat pekan ini (15/8/2014).
Gerak indeks saham akan mengikuti tren penutupan perdagangan saham kemarin (14/8/2014) dengan indeks ditutup pada level 5.155,54 atau turun 12,72 poin.
Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, terkoreksinya IHSG merupakan respons pasar. Hal itu karena pada pekan ini laju IHSG terlalu tinggi.
"Ini hanya koreksi sehat karena kenaikan beberapa hari," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Tak hanya itu, dia mengatakan gerak IHSG terimbas dari laporan data keuangan RI terkait membengkaknya defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).
Pada triwulan II 2014Â tercatat defisit transaksi berjalan sebesar US$ 9,1 miliar atau 4,27 persen dari produk domestik bruto (PDB) "CAD juga tak terlalu bagus," ungkapnya.
Untuk perdagangan saham kali ini, pihaknya memproyeksi support berada pada level 5.080-5.100. Sementara resistance berada pada level 5.165-5.175.
Advertisement
Sementara itu, pengamat pasar modal Reza Priyambada menuturkan, pelaku pasar menunggu hasil sidang akhir mahkamah konstitusi (MK) dan pembacaan nota keuangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pada Jumat pekan ini.
Pelaku pasar diimbau tetap mewaspadai potensi pelemahan lanjutan jika sentimen itu tidak sesuai estimasi pasar.
"IHSG akan berada di rentang support 5.124-5.138 dan resisntace 5.170-5.188 pada Jumat pekan ini," tutur Reza.
Pada perdagangan saham hari ini, Hans merekomendasi PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). (Amd/Ahm)